Majas Litotes

Majas atau gaya bahasa adalah penggunaaan beragam bahasa untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, seperti majas litotes.

Banyak penulis sastra yang memiliki ciri khas dalam menyampaikan ide, pikiran, dan perasaannya secara lisan maupun tertulis.

Majas yang digunakan dalam penulisan karya sastra, termasuk di dalamnya ada juga puisi dan prosa.

Namun, pada umumnya puisi lebih banyak menggunakan majas jika dibandingkan dengan prosa.

Tidak menutup kemungkinan jika dalam percakapan sehari-hari dengan orang lain, kita juga sering menggunakan majas atau gaya bahasa (tanpa disadari).

Pengertian Majas Litotes

Majas litotes adalah majas yang mengungkapkan perkataan tentang sesuatu dengan rendah hati dan lembah lembut, serta bertujuan untuk merendahkan diri.

Majas litotes termasuk dalam kategori jenis majas perbandingan, sama seperti majas hiperbola dan majas alegori.

Ungkapan majas ini untuk memperkecil atau melemahkan sesuatu, menyatakan sebaliknnya, serta agak berlebihan dan bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya.

Misalnya ketika mengatakan “pandai”, maka yang ungkapan yang digunakan adalah “tidak bodoh”.

Contoh :

  • Akan kutunggu kehadiranmu di bilikku yang kumuh di desa.
  • Wanita itu parasnya tidak jelek.
  • Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda ucapan terima kasihku padamu.

Ciri-ciri Majas Litotes

Ada beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh majas litotes, yaitu :

  • Menggunakan kiasan atau penggambaran yang menyamakan suatu hal dengan hal yang lainnya dalam kalimat.
  • Menggunakan kata-kata abstrak untuk menjelaskan maksud dan tujuan dari isi kalimatnya.
  • Mengungkapkan sesuatu secara terbalik, berlebihan, dan bertentangan dari kenyataan yang sesungguhnya.
  • Menyampaikan perkataan dalam kalimat dengan rendah hati dan lemah lembut.
  • Memperkecil atau melemahkan suatu pernyataan yang bertujuan untuk merendahkan diri.

Fungsi Majas Litotes

Adapun beberapa fungsi dari majas litotes, yaitu :

  • Kalimat ungkapannya dapat menghasilkan efek kesenangan yang bersifat imajinatif.
  • Menghasilkan penambahan imajinasi sehingga sesuatu yang terlihat abstrak dapat menjadi lebih konkret ketika dinikmati.
  • Menambahkan intensitas perasaan dari penulis dalam menyampaikan makna dan sikap kepada pembacanya.
  • Menggunakan maksud bahasa yang dibuat supaya dapat lebih mudah dipahami oleh para pembaca.

Contoh Majas Litotes

contoh majas litotes
pixabay.com

Adapun beberapa contoh majas litotes yang dapat kamu pelajari lebih dalam lagi supaya semakin paham dengan pembahasan tentang majas ini.

Contoh 1

  1. Silahkan masuk ke dalam gubuk kecilku yang sangat sederhana ini.
  2. Jangankan membeli rumah baru, untuk makanku sehari-hari saja sudah susah.
  3. Dia yang sangat terkenal itu tak mungkin berteman denganku yang hanya seorang rakyat biasa.
  4. Orang yang jorok sepertiku takkan pantas menjadi duta kebersihan.
  5. Tidak ada hal yang istimewa dari diri ini, aku hanyalah orang biasa.
  6. Terimalah sedikit oleh-oleh yang baru saja kubeli dari luar negeri ini.
  7. Meskipun sekarang menjadi saudagar yang kaya raya, aku tetaplah seorang anak kampung.
  8. Buku usang inilah yang sudah mengantarkanku hingga masuk ke Universitas Al-Azhar.
  9. Ada secuil harapan yang kugantungkan di tempat ini.
  10. Sudah di undang untuk datang ke tempatmu saja sudah membuatku merasa senang.
  11. Meskipun aku yang memenangkan kejuaraan ini, tetapi masih ada orang yang lebih hebat dariku.
  12. Saat itu aku hanya bisa berandai-andai akan berada di tempat yang indah ini.
  13. Prestasi yang sudah kuraih tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan prestasimu yang sangat banyak.
  14. Kamu lebih layak menjadi juara di kompetisi ini daripada aku.
  15. Pemberian yang aku berikan ini tidak akan mampu membalas budi dari kebaikan yang sudah kamu lakukan saat itu.
  16. Hanya ada segenggam harapan yang menjadi modalku untuk hidup di daerah perantauan.
  17. Mampirlah ke rumahku terlebih dahulu, meskipun hanya meminum seteguk air saja.
  18. Pesawat-pesawatan ini adalah hasil usaha tim kami selama beberapa bulan.
  19. Mana pantas orang desa seperti diriku menghadiri pesta mewah itu.
  20. Sehebat apapun aku saat ini, tidak akan ada artinya jika tanpa kalian.

Contoh 2

  1. Tidak usah sungkan meminta bantuan kepada orang lain, meskipun seperti diriku yang kurang berpengalaman.
  2. Apalah dayaku yang hanyalah seorang pengusaha kecil dengan modal yang seadanya.
  3. Aku kumpulkan uang recehan demi recehan untuk memberangkatkan haji kedua orang tuaku tahun depan.
  4. Mana mungkin tubuhku yang lemah ini dapat menandingi dirimu yang begitu kuat.
  5. Kami hanya mendapatkan hiburan sehari-hari dengan televisi butut ini.
  6. Diriku hanyalah seorang manusia biasa yang hendak menyunting bidadari dunia seperti dirimu.
  7. Peranku dalam pengerjaan proyek itu tidak terlalu penting kok.
  8. Aku hanyalah sebutir pasir yang berada di gurun pasir.
  9. Walaupun sekarang menjadi seorang tentara, aku tetaplah seorang murid biasa.
  10. Bantuan yang kuberikan padamu ini mungkin bisa mengurangi sedikit bebanmu.
  11. Kenyataan ini sangat jauh dari yang kubayangkan saat itu, aku berhasil menjadi pengusaha muda yang sukses seperti sekarang.
  12. Datanglah kapanpun kamu butuh, tanganku akan selalu terbuka untukmu.
  13. Kupersembahkan coretan tanpa makna ini untuk dirimu.
  14. Terimalah makanan yang ala kadarnya ini.
  15. Maaf, jika aku hanya dapat memberikan sedikit bantuan untukmu.
  16. Dengan usaha sampinganku yang sedang kukembangkan ini, akhirnya aku dapat membuka cabang lagi.
  17. Oleh-oleh dariku ini tidaklah seberapa jika dibandingkan dari tetanggamu tadi.
  18. Penampilanku yang awut-awutan seperti ini mana pantas disebut seorang CEO.
  19. Masih terlalu dini jika aku diikutsertakan dalam proyek besar seperti ini.
  20. Hidangan kami sehari-hari hanyalah tahu dan tempe kedelai yang dibeli dari pasar.

Contoh Soal Majas Litotes

Setelah ini kita akan mencoba menjawab beberapa contoh soal gaya bahasa litotes.

Pastikan jika kamu sudah selesai membaca dan memahami penjelasan gaya bahasa litotes di atas.

Contoh Soal 1

Perhatikan kalimat di bawah ini, manakah yang menggunakan gaya bahasa litotes?

A. Terimalah oleh-olehku dari eropa yang mahal ini.

B. Buku usang inilah yang sudah mengantarkanku hingga masuk ke Universitas Al-Azhar.

C. Silahkan masuk ke dalam rumahku yang mewah.

D. Makanlah hidangan buatanku yang sangat enak ini.

Jawaban : B. Buku usang inilah yang sudah mengantarkanku hingga masuk ke Universitas Al-Azhar.

Kalimat diatas termasuk dalam gaya bahasa litotes karena menggunakan kata “buku usang”.

Ungkapan tersebut bertujuan untuk merendahkan diri dan menyatakan sebaliknya daripada kenyataan yang sesungguhnya, padahal buku tersebut sangat berharga.

Contoh Soal 2

Pilihlah kalimat di bawah yang menggunakan gaya bahasa litotes!

A. Aku kumpulkan uang recehan demi recehan untuk memberangkatkan haji kedua orang tuaku tahun depan.

B. Aku hanyalah sebutir permata yang berada di dalam luasnya lautan.

C. Setelah berusaha keras akhirnya aku dapat membeli rumah mewah ini.

D. Ada banyak harapan untukku di tempat ini.

Jawaban : A. Aku kumpulkan uang recehan demi recehan untuk memberangkatkan haji kedua orang tuaku tahun depan.

Kalimat tersebut termasuk dalam gaya bahasa litotes karena menggunakan kata “recehan demi recehan”.

Ungkapan tersebut bertujuan untuk merendahkan dirinya dan menyatakan kebalikan dari kenyataan sesungguhnya, padahal uang yang dikumpulkan sangat banyak.

Kesimpulan

Majas atau gaya bahasa adalah penggunaaan beragam bahasa untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup.

Majas litotes adalah majas yang mengungkapkan perkataan tentang sesuatu dengan rendah hati dan lembah lembut, serta bertujuan untuk merendahkan diri.

Majas ini termasuk dalam kategori jenis majas perbandingan, sama seperti majas ironi dan majas simile.

Adapun beberapa ciri-ciri dan fungsi yang dimiliki oleh majas ini seperti mengungkapkan sesuatu secara terbalik, berlebihan, dan bertentangan dari kenyataan yang sesungguhnya.

Sekian.

Leave a Comment