Kurva Penawaran

Kurva Penawaran – Dalam kegiatan ekonomi, permintaan dan penawaran merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan.

Keduanya adalah hal yang mendasar dalam kegiatan ekonomi dan saling berkaitan satu sama lain.

Permintaan dan penawaran dapat kita hitung dalam sebuah formula dan digambarkan ke dalam bentuk kurva.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai kurva permintaan.

Melalui kurva, kita dapat mengetahui gambaran mengenai tren dan hubungan yang dikaitkan dengan permintaan dan penawaran.

Supaya lebih mengetahui dan memahami kurva penawaran simak penjelasan berikut.

Pengertian Kurva Penawaran

pengertian penawaran
pixabay.com

Kurva penawaran dapat diartikan sebagai keseluruhan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.

Kurva penawaran merupakan kebalikan dari kurva permintaan.

Bunyi hukum kurva permintaan.

[su_quote]Jika harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan naik.[/su_quote]

Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Atau dengan kata lain, kurva ini menampilkan grafik dari daftar penawaran.

Kurva ini memiliki gradient / kemiringan / slope positif, artinya gradient pada kurva ini berjalan naik dari pojok bawah kiri ke pojok kanan atas.

Sama seperti kurva pemintaan, kurva penawaran juga bisa mengalami pergerakan atau pergeseran.

Faktornya pun juga tetap sama, yaitu harga barang dan ceteris paribus (faktor selain harga barang itu sendiri). Misalnya produksi dan industri.

Sementara itu, jika yang berubah adalah ceteris paribus. Sebagai contoh teknologi, maka akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting).

Jika teknologi semakin maju (ditemukan tekonologi baru yang semakin canggih yang memungkin untuk melakukan produksi lebih banyak dan efisien). Maka kurva akan bergeser sejajar ke kanan.

Sebaliknya, jika teknologi menurun, maka kurva akan bergeser ke kiri.

Cara Kerja Kurva Penawaran

cara kerja
pixabay.com

Kurva penawaran menunjukkan grafis dari hubungan antara jumlah barang yang dipasok dengan harganya.

Hukum penawaran menyatakan, ada hubungan langsung antara harga dan jumlah pasokan barang tersebut.

Representasi dari sebuah grafik yang menampilkan sebuah penawaran. Dalam sebuah grafik terdapat harga suatu produk.

Harga produk diwakili pada sumbu Y, selanjutnya jumlah atau kuantitas diwakili pada sumbu X.

Kurva akan bergerak ke atas, dimulai dari kiri menuju ke kanan.

Gerakan tersebut menyatakan bahwa harga penawaran yang meningkat membuat jumlah barang yang ditawarkan juga meningkat.

Berikut sedikit gambaran dari kurva penawaran.

Sejumlah petani teh baru memasuki pasar. Mereka menebangi pohon di hutan untuk mendapatkan tambahan lahan yang digunakan untuk menanam teh.

Dalam skenario ini, produksi teh akan lebih banyak tetapi harganya tetap sama. Maka, kurva akan bergeser ke kanan, berarti jumlah pasokan meningkat.

Sementara itu, terdapat hal yang dapat menggeser kurva penawaran. Misalnya, faktor yang memengaruhi adalah perubahan harga produksi.

Jika kekeringan menyebabkan harga air melonjak, maka kurva akan bergeser ke kiri.

Dalam kondisi ini, petani dapat mengalihkan penanaman dengan menanas komoditas lain yang memang jenisnya tahan air.

Apabila ada faktor lain yang memengaruhi produksi komoditas, misalnya teknologi baru pada benih yang tahan hama dapat meningkatkan hasil. Maka kurva permintaan akan bergeser ke kanan.

Jika harga teh ke depannya lebih tinggi dari harga saat ini, pasokan sementara akan bergeser ke kiri. Sehingga produsen memiliki intensif untuk menunda penjualan.

Faktor yang Memengaruhi Kerja Kurva Penawaran

faktor yang mempengaruhi kurva penawaran
pixabay.com

Hukum penawaran menyatakan bahwa harga berpengaruh terhadap jumlah barang atau jasa yang diminta.

Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang juga berpengaruh terhadap penawaran.

Penawaran suatu barang dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Biaya yang digunakan untuk melakukan produksi barang.
  • Kemajuan teknologi atau munculnya teknologi baru yang lebih canggih.
  • Harga bahan baku yang digunakan untuk membuat barang.
  • Banyaknya produsen yang memproduksi dan menawarkan barang.
  • Laba (keuntungan) yang ingin diperoleh produsen atau penjual.

Berikut penjelasannya.

Biaya Produksi

Besar kecilnya biaya produksi berpengaruh terhadap kemampuan produksi dan harga jual barang.

Sehingga biaya produksi juga berpengaruh terhadap jumlah penawaran.

Kemajuan Teknologi

Semakin canggih teknologi yang digunakan, maka produksi semakin efisien. Sehingga jumlah barang yang ditawarkan dapat ditingkatkan.

Harga Bahan Baku

Semakin murah harga bahan baku yang digunakan dalam produksi, sementara harga produk tetap sama.

Maka, produsen dapat menambah jumlah produk yang ditawarkan kepada konsumen.

Jumlah Penjual

Banyaknya penjual yang memproduksi dan menawarkan produk yang sama akan membuat pasokan barang di pasar menjadi melimpah.

Sehingga produk yang ditawarkan pun dapat meningkat di pasar.

Keuntungan Produsen

Semakin mahal harga produk, maka jumlah produk yang ditawarkan juga akan naik. Sehingga produsen mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

Jenis Kurva Penawaran

jenis kurva penawaran
pixabay.com

Kurva penawaran menjadi gambaran mengenai kemampuan produsen dalam menyediakan barang maupun jasa.

Penawaran barang atau jasa tersebut bergantung pada harga.

Sesuai dengan jenis penawaran yang terbagi menjadi dua, yaitu penawaran individu dan penawaran pasar.

Maka kurva penawaran pun juga demikian, dibagi menjadi dua jenis, yaitu kurva penawaran individu dan pasar.

Berikut penjelasan tentang kedua jenis kurva tersebut beserta contohnya.

1. Kurva Penawaran Individu

Sebagaimana konsep dari individu atau tunggal, artinya penawaran dilakukan oleh seseorang, satu lembaga, atau satu badan usaha saja.

Kurva ini menggambarkan naik turunnya grafik dari jumlah barang dan harga barang yang ditawarkan oleh penawar.

Semakin tinggi harga yang ditawarkan, maka semakin bertambah jumlah barang yang diproduksi.

Hal ini biasa terjadi karena penawar ingin mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya saat harga mencapai titik tertinggi.

Sebagai contoh: Kedai Kopi Hitam menawarkan sajian kopi hitam yang menjadi ciri khas dari kedai tersebut saat musim hujan tiba.

Harga secangkir kopi hitam panas adalah Rp20.000 dengan ketersediaan mencapai 100 cangkir pada pekan pertama bulan Desember.

Kemudian pada pekan kedua Desember, jumlah penawaran mencapai 60 cangkir dan pada pekan ketiga Desember naik hingga 120 cangkir.

Kedai kopi hitam menambah jumlah bahan baku kopinya saat musim hujan karena jumlah permintaan akan kopi meningkat.

2. Kurva Penawaran Pasar

Penawaran pasar terdiri dari banyak penjual atas satu produk yang dijual. Penawaran pasar juga sering disebut penawaran kolektif.

Dalam pasar tersebut ada banyak orang, lembaga, dan badan usaha yang menawarkan barang yang sama di pasar.

Contoh: Di jalan dekat rumah saya ada banyak warung bakso. Hanya saja setiap warung memasang harga yang berbeda sesuai dengan kualitas bakso yang mereka jual.

Formula Hukum Penawaran

formula
pixabay.com

Kurva penawaran menunjukkan jumlah pasokan barang dengan harga yang berbeda.

Kurva penawaran pasar dikenal juga sebagai jumlah horizontal dari semua kurva penawaran individual.

Fungsi penawaran adalah sebagai ekspresi matematika dari hukum penawaran.

Dengan kata lain, fungsi penawaran menyatakan kuantifikasi jumlah yang dipasok dengan harga produk. Sambil tetap menjaga faktor-faktor lainnya.

Hukum penawaran menyatakan sifat hubungan antara kuantitas yang dipasok dengan harga produk. Sementara fungsi penawaran adalah mengukur hubungan tersebut.

Kurva penawaran dapat dinyatakan seperti berikut ini.

[su_note]Sx = f (Px)[/su_note]

Sx = Kuantitas yang disediakan untuk produk X.

Px = Harga produk X.

f = Constant mewakili perubahan yang dihasilkan dari Sx dengan satu unit perubahan dalam Px.

Karakteristik Kurva Penawaran

karakteristik kurva penawaran
pixabay.com

Pada umumnya, kurva penawaran miring ke atas. Karena harga yang lebih tinggi mendorong perusahaan untuk menghasilkan lebih banyak produk.

Selain itu, harga yang lebih tinggi juga berpotensi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dari barang yang diproduksi.

Dalam jangka pendek, biaya produksi dipengaruhi oleh hukum pengembalian marginal yang semakin menurun.

Meningkatkan output dengan modal tetap mengarah ke titik dimana biaya marginal naik semakin cepat.

Sehingga perusahaan memerlukan harga yang lebih tinggi untuk mengimbangi biaya produksi yang tinggi.

Contoh Kurva Penawaran

contoh kurva penawaran
pixabay.com

Kita mengambil contoh di sektor pertanian. Ketika harga bawang merah naik, maka petani akan memilih untuk menanam cabai lebih sedikit.

Sebaliknya, petani lebih banyak menanam bawang merah. Sehingga saat tiba waktu panen, jumlah bawang merah di pasar meningkat.

Tingkat kenaikan harga dapat diartikan sebagai kenaikan kuantitas disebut elstisitas penawaran atau elastisitas harga penawaran.

Jika kenaikan 50% pada harga bawang merah menyebabkan jumlah bawang merah yang diproduksi naik 50%. Maka elastisitas penawaran adalah 1.

Jika kenaikan 50% harga bawang merah hanya berdampak pada meningkatnya jumlah barang yang dipasok sebesar 10%. Maka elastisitas penawarannya adalah 0,2.

Kurva penawaran lebih dangkal, maksudnya lebih dekat ke titik horizontal untuk produk dengan pasokan yang lebih elastis.

Di sisi lain, kurva lebih curam (lebih dekat ke vertikal) untuk produk dengan pasokan elastis.

Faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi perubahan dalam kurva pernawaran, seperti kemajuan teknologi.

Setiap teknologi yang semakin canggih akan membuat proses produksi menjadi lebih efisien dan dapat menyebabkan pergeseran kurva ke kanan.

Ekspektasi pasar dan jumlah penjual (atau persaingan) juga dapat memengaruhi kurva.

Penyebab Bentuk Kurva Penawaran Miring ke Atas

penyebab bentuk miring ke atas
pngkey.com

Hukum penawaran biasa disebut juga sebagai hukum penawaran yang miring ke atas.

Selain karena pengetahuan umum, terdapat beberapa alasan logis mengapa bentuk kurva penawaran miring ke atas.

Beberapa alasan tersebut diantarnya yaitu:

  • Keuntungan (profit).
  • Efek substitusi (substitution effect).
  • Hukum hasil marjinal yang semakin berkurang (the law of diminishing margial return).

Berikut penjelasan lengkapnya.

Keuntungan

Secara sederhana, profit adalah manfaat finansial yang diperoleh dari pendapatan (penjualan) dikurangi dengan biaya-biaya lainnya, seperti biaya produksi barang.

Ketika harga produk naik dan harga-harga lain (termasuk faktor produksi) tetap, maka produk tersebut akan semakin menguntungkan.

Setiap penjual memiliki motif untuk mencari keuntungan, sehingga mereka cenderung akan menambah penawaran ketika produk mereka menjadi semakin menguntungkan.

Sebagai contoh: ketika harga jus naik, maka penjual cenderung akan meningkatkan jumlah produksi jus mereka.

Efek Substitusi

Efek substitusi adalah perubahan jumlah barang yang hendak dijual ketika barang tersebut hendak dijual kepada konsumen.

Dengan kata lain, perubahan harga (yang lebih murah) membuat produsen beralih untuk menjual barang substitusi dengan harg yang lebih mahal.

Harga yang murah akan membuat keuntungan berkurang, sehingga penjual lebih memilih berdagang barang substitusi demi mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Misalnya pabrik kedelai, selain dapat memproduksi kedelai, pabrik itu juga dapat memproduksi tempe dan tahu.

Sehingga, ketika harga tempe dan tahu naik. Maka pabrik tersebut akan beralih untuk memproduksi lebih banyak tempe dan tahu.

Akibatnya, penawaran tempe dan tahu akan terus meningkat.

Hukum Hasil Marjinal yang Semakin Berkurang

Hukum hasil marjinal yang semakin berkurang menyatakan bahwa semakin banyak barang yang diproduksi, maka biaya untuk memproduksi barang tersebut akan semakin mahal.

Produsen beroperasi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, sehingga mereka akan menambah output ketika harga barang naik.

Namun, pada batas tertentu, menambah output malah dapat membuat keuntungan mereka menurun.

Hal inilah yang membuat grafik permintaan menjadi tidak lurus, melainkan berbentuk kurva yang melengkung ke atas.

Kesimpulan

Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Atau dengan kata lain, kurva ini menampilkan grafik dari daftar penawaran.

Adapun cara kerja, jenis, dan beberapa faktor yang memengaruhi kurva penawaran.

Demikian pemabahasan mengenai kurva peawaran ini, smoga bermanfaat dan dapat membantu kegiatan belajar kamu.

Sekian.

Leave a Comment