Dalam membuat sebuah karya sastra, sering kali para penulisnya menggunakan majas atau gaya bahasa, seperti majas simbolik ini.
Majas atau gaya bahasa adalah penggunaan berbagai ragam bahasa yang kita miliki untuk mendapatkan efek-efek tertentu supaya karya sastra menjadi semakin hidup.
Pada sekelompok penulis karya sastra tertentu memiliki ciri dan cara khas tersendiri dalam menyampaikan ide atau gagasan dan perasaannya, baik itu secara lisan maupun tulisan.
Majas yang digunakan pada penulisan karya sastra tersebut juga terdapat puisi dan prosa di dalamnya.
Pada umumnya, puisi lebih banyak digunakan dalam bentuk puisi jika dibandingkan dengan prosa.
Terkadang, tanpa kita sadari juga sering menggunakan majas atau gaya bahasa dalam kehidupan sehari-hari, entah itu saat berbicara dengan orang lain atau ketika membuat tulisan.
Pengertian Majas Simbolik
Majas simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud tertentu.
Majas simbolik termasuk dalam kategori jenis majas perbandingan, sama seperti majas hiperbola.
Lambang atau simbol yang digunakan pada majas ini biasanya mudah dipahami dan sudah dikenal oleh pendengar atau pembaca, contohnya seperti simbol hewan, benda, tumbuhan, tokoh, dan sebagainya.
Simbol tersebut digunakan untuk mewakili hal yang ingin disampaikan dan juga memiliki makna yang sama.
Ciri-ciri Majas Simbolik
Adapun beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh majas simbolik, yaitu :
- Menggunakan simbol atau lambang untuk mengungkapkan maksud suatu hal tertentu yang memiliki makna sama.
- Memiliki sifat membandingkan dua hal yang berbeda namun memiliki makna yang sama, salah satunya berupa simbol.
- Simbol yang digunakan biasanya mudah dipahami dan sudah dikenal oleh pendengar atau pembaca.
Fungsi Majas Simbolik
Berikut beberapa fungsi yang dimiliki oleh majas simbolik, yaitu :
- Digunakan untuk memperhalus makna dari penyampaian yang sesungguhnya.
- Digunakan untuk memberikan efek yang menarik bagi para pendengar atau pembaca.
- Digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan, kritikan, dan perasaan terhadap sesuatu atau seseorang.
- Digunakan untuk menyampaikan pesan secara implisit (tersirat).
Contoh Majas Simbolik
Berikut beberapa contoh majas simbolik dalam kalimat :
Contoh 1
- Mereka bilang kalau Salma masih memliki keturunan darah biru dari Ayahnya. (darah biru = ningrat).
- Gilang sudah menentukan bulan lalu jika Tika akan menjadi tulang rusuknya. (tulang rusuk = pasangan).
- Paman sudah tidak kuat, dia angkat tangan mengurusi kelakuan anak laki-lakinya. (angkat tangan = menyerah).
- Lebih baik sekarang kamu diam saja, aku sudah tidak ingin mendengarkan omong kosongmu lagi. (omong kosong = bualan).
- Dia menjadi gelap mata karena sudah tidak tahan dengan kemiskinan yang dirasakannya sejak dahulu itu. (gelap mata = hilang kesabaran).
- Kakek sudah banyak makan garam tentang kehidupannya sejak kecil hingga tua seperti ini. (makan garam = banyak pengalaman).
- Kejadian yang akhir-akhir ini sedang panas di kota itu menjadi buah bibir masyarakat sekitar. (buah bibir = topik pembicaraan).
- Kini kakak sudah banting tulang setiap hari membantu Ibu mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. (banting tulang = bekerja keras).
- Andi sedih karena tidak dapat memenangkan pertandingan hari ini, dia gigit jari dengan hasil yang sudah dicapainya. (gigit jari = kecewa).
- Orang tua itu kini hidup sebatang kara semenjak ditinggal pergi pasangannya. (sebatang kara = sendiri).
Contoh 2
- Sejak kapan kamu pintar bersilat lidah, hingga orang dewasa saja terdiam dibuatmu. (bersilat lidah = memutarbalikkan kata).
- Pengusaha itu mengalami gulung tikar pada perusahaannya minggu lalu karena pinjam uang di bank. (gulung tikar = bangkrut).
- Walaupun kamu sudah berhasil dan menjadi orang yang sukses seperti sekarang, hal tersebut jangan membuatmu tinggi hati. (tinggi hati = sombong).
- Aku tidak bisa pulang ke rumah melewati gang sebelah rumahmu karena ada janur kuning melengkung disana. (janur kuning melengkung = tanda ada orang yang menikah).
- Jangan percaya dengan pemimpin yang memiliki akal bulus demi kepentingannya sendiri. (akal bulus = tipu muslihat).
- Ada gambar burung garuda di dalam rumah Pak RT. (burung garuda = lambang negara).
- Saudaraku naik kuda besi dari rumah menuju ke rumah Nenek saat liburan lebaran. (kuda besi = motor).
- Kedua belah pihak itu memutuskan untuk ke meja hijau setelah bertikai selama beberapa hari terakhir. (meja hijau = pengadilan).
- Para pemadam kebakaran sedang berjuang untuk memadamkan si jago merah di gedung itu. (si jago merah = api).
- Ratna dijuluki sebagai kembang desa oleh warga di daerah lingkungan sekitar sana. (kembang desa = gadis tercantik).
Contoh 3
- Jika tidak bisa menjadi orang baik, maka jangan jadi benalu bagi orang lain. (benalu = orang yang merugikan).
- Jangan merugikan orang lain, namun jadilah matahari bagi orang lain. (matahari = orang baik yang menginspirasi orang lain).
- Ada makna dibalik warna putih di bendera negara yang besar itu. (warna putih = melambangkan kesucian).
- Ada makna dibalik warna merah di bendera negara yang kaya itu. (warna merah = melambangkan keberanian).
- Anak itu diam seribu bahasa setelah dibentak oleh orang tuanya. (diam seribu bahasa = tidak bisa berkata sepatah kata pun).
- Kasihan dia dijadikan kambing hitam atas permasalahan yang terjadi tadi, padahal dia tidak tahu apa-apa. (kambing hitam = orang yang disalahkan).
- Perempuan itu terlihat tebal muka di hadapan orang lain. (tebal muka = tidak mempunyai rasa malu).
- Edo dan Dani berbicara empat mata untuk mengatur strategi sebelum diberitahukan kepada seluruh tim. (empat mata = berdua saja).
- Setelah sekian lama menunggu, akhirnya pria itu keluar dari hutan prodeo juga. (hutan prodeo = penjara).
- Dia memutuskan untuk tidak jadi menikahi gadis itu karena dia mata duitan. (mata duitan = suka uang).
Contoh Soal Majas Simbolik
Setelah ini kita akan mencoba menjawab beberapa contoh soal majas simbolik.
Pastikan jika kamu sudah selesai membaca dan memahami penjelasan di atas mengenai majas ini, supaya lebih mudah saat menjawab soal berikut.
Contoh Soal 1
Pilihlah pada kalimat di bawah ini yang menggunakan gaya bahasa simbolik!
A. Pak Eri menaiki sepeda motor menuju ke kantor kelurahan untuk mengurusi kartu keluarganya.
B. Kini kakak sudah banting tulang setiap hari membantu Ibu mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.
C. Deni sangat rajin belajar dan suka membantu kedua orang tuanya di rumah.
D. Ayah memiliki banyak pengalaman di kehidupannya, sehingga sering bercerita dengan anak-anaknya.
Jawaban : B. Kini kakak sudah banting tulang setiap hari membantu Ibu mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.
Kalimat tersebut termasuk menggunakan gaya bahasa simbolik karena terdapat kata simbolik “banting tulang” yang berarti “bekerja keras”.
Contoh Soal 2
Pada kalimat di bawah ini, manakah yang menggunakan gaya bahasa simbolik?
A. Aku tidak bisa pulang ke rumah melewati gang sebelah rumahmu karena ada janur kuning melengkung disana.
B. Saat aku lewat di jalan dekat rumahmu tadi pagi, ada orang yang meninggal disana.
C. Akhirnya penjahat itu dipenjara oleh kepolisian karena sudah kabur dan menjadi buronan selama berhari-hari.
D. Ibu Ani dan Rika sedang berbicara berdua di halaman depan rumah mereka.
Jawaban : A. Aku tidak bisa pulang ke rumah melewati gang sebelah rumahmu karena ada janur kuning melengkung disana.
Kalimat tersebut termasuk menggunakan gaya bahasa simbolik karena terdapat kata simbolik “janur kuning melengkung” yang berarti “ada orang yang menikah”.
Contoh 3
A. Permasalahan yang sedang terjadi padanya berakhir di pengadilan setelah terjadi pertikaian selama seminggu.
B. Banyak barang dan toko yang habis terbakar oleh api kemarin malam, pemadam kebakaran pun berusaha memadamkannya selama beberapa jam sampai apinya padam.
C. Dia memanglah orang yang baik dan tidak pernah sombong kepada orang lain maupun temannya.
D. Jangan merugikan orang lain, namun jadilah matahari bagi orang lain.
Jawaban : D. Jangan merugikan orang lain, namun jadilah matahari bagi orang lain.
Kalimat tersebut termasuk dalam gaya bahasa simbolik karena di dalamnya terdapat kata simbolik “matahari” artinya yaitu “orang baik yang menginspirasi orang lain”.
Kesimpulan
Majas atau gaya bahasa adalah penggunaan berbagai ragam bahasa yang kita miliki untuk mendapatkan efek-efek tertentu supaya karya sastra menjadi semakin hidup.
Majas simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud tertentu.
Majas ini termasuk dalam kategori jenis majas perbandingan, sama seperti majas hiperbola.
Contoh majas lainnya, yaitu majas paradoks, majas repetisi, dan jenis majas lainnya.
Adapun beberapa ciri-ciri dan fungsi yang dimiliki oleh majas ini.
Demikianlah pembahasan mengenai majas simbolik ini, semoga bermanfaat dan dapat membantu kegiatan belajar kamu.
Sekian.