Permainan Kriket

Permainan kriket mungkin belum terlalu familiar di telinga masyarakat Indonesia pada umumnya.

Namun, permainan ini cukup populer di beberapa negara belahan dunia sana seperti Eropa hingga India dan menjadi olahraga yang digemari.

Kriket, jika dilihat secara sekilas dari segi permainan terlihat mirip dengan kasti dan softball, tetapi ada beberapa hal yang berbeda seperti bentuk lapangan dan lainnya.

Jadi, apakah kamu sudah mengenal olahraga kriket? seperti apa permainan ini ya.

Oke, langsung saja kita ke pembahasan inti dari artikel ini.

Pengertian Kriket

pengertian kriket
gambar kriket dari technosport.co.in

Apa itu kriket?

Kriket adalah olahraga permainan yang dimainkan secara beregu dan menggunakan tongkat pemukul dan bola.

Tujuan olahraga kriket yaitu untuk mencetak lebih banyak angka (run) dibandingkan tim lainnya.

Setiap pertandingan kriket dimainkan oleh dua tim, dan jumlah pemain kriket pada masing-masing tim ialah sebelas orang.

Permainan kriket dapat berlangsung selama lima hari dan dapat berlangsung selama enam jam atau lebih setiap harinya.

Awal Mula Sejarah Permainan Kriket

sejarah permainan kriket

Olahraga kriket pertama kali dimainkan di Hamspire, Inggris pada abad ke-16.

Ada banyak pendapat yang bermunculan tentang asal muasal olahraga kriket ini.

Diantaranya seperti spekulasi yang menyebutkan bahwa kriket berasal dari sebuah permainan yang disebut creag.

Permainan ini dulunya dimainkan oleh putra Edward I atau Edward Longhanks yang bernama Pangeran Edward.

Ada pun yang menyebutkan bahwa kriket berasal dari sebuah olahraga yang disebut creckett. Olahraga yang diketahui dimainkan pada 1598.

Disamping spekulasi permainan ang menjadi cikal bakal kriket ini, barulah 2 abad setelah kemunculannya olahraga kriket mendapatkan perhatian dan dikembangkan oleh suatu lembaga olahraga di Inggris.

Selanjutnya olahraga kriket ini diakui sebagai salah satu olahraga nasional di Inggris.

Dari Inggris, olahraga kriket lantas diperkenalkan ke berbagai negara yang bergabung sebagai negara-negara persemakmuran Inggris dan ke negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu.

Terutama di negara-negara persemakmuran, kriket diperkenalkan oleh para tentara yang tinggal di pangkalan militer.

Oleh sebab itulah, olahraga kriket semakin populer di negara-negara bekas persemakmuran Inggris. Seperti Malaysia, Singapura, Pakistan, Sri Lanka, India, dan negara-negara lainnya.

Tim kriket dari Inggris pun lantas melakukan pertandingan ke luar Inggris, yaitu ke kawasan Amerika Utara.

Sementara itu, tim kriket dari Australia tercatat sebagai tim yang datang ke Inggris di masa itu untuk bertanding kriket.

Masa Keemasan Olahraga Kriket

Olahraga kriket mencapai masa keemasannya pada dua dekade sebelum perang dunia pertama.

Masa-masa keemasan tersebut telah melahirkan pemain-pemain kriket hebbat yang diingat hingga kini seperti William Gilbert Grace dan Sir Donald George Bradman.

Beberapa puluh tahun setelah kelahiran olahraga kriket, barulah pada tahun 1909 dibentuk dewan kriket internasional yang bernama International Cricket Council (ICC).

Saat ini ICC bermarkas di Dubai, Uni Emirat Arab dan beranggotakan 106 negara.

Sepuluh negara yang bergabung dalam ICC merupakan anggota penuh yang terdiri dari:

  1. Inggris
  2. Australia
  3. India
  4. Bangladesh
  5. Pakistan
  6. Sri Lanka
  7. Zimbabwe
  8. Afrika Selatan
  9. New Zealand
  10. Hindia Barat (West Indies).

Sementara itu, 96 negara lainnya terdaftar sebagai anggota tidak penuh. ICC inilah yang mengatur ajang kejuaraan kriket internasional atau Cricket World Cup.

Sejarah Kriket di Indonesia

Jika dilihat dengan sepintas, olahraga kriket ini mirip dengan permainan kasti yang sudah sering dimainkan masyarakat Indonesia.

Permainan ini dimainkan oleh dua tim dengan anggota tim berjumlah 11 orang dan melibatkan bola serta alat pemukul.

Di Indonesia, kemunculan olahraga kriket diperkiarakan terjadi pada tahun 1880-an.

Saat itu, permainan ini dimainkan di Jakarta, tepatnya di lokasi tempat Monumen Nasional sekarang berdiri.

Barulah pada tahun 1992 permainan kriket semakin populer sehingga muncul ide untuk membentuk sebuah asosiasi.

Asosiasi tersebut bernama Jakarta Cricket Aassociation (JCA).

Tidak hanya itu, bersamaan dengan asosiasi tersebut muncul pula kompetisi liga kriket di Indonesia.

Beberapa tahun kemudian, olahraga kriket ini semakin berkembang di Indonesia terutama di kawasan timur Indonesia seperti di Bali dan Nusa Tenggara Timur.

Itulah cerita tentang sejarah kriket di dunia dan di Indonesia.

Bentuk dan Ukuran Lapangan Kriket

bentuk lapangan kriket
gambar diagram lapangan kriket dari pngwing.com

Lapangan kriket berbentuk bulat atau oval dengan permukaan yang tertutup rumput rata mendatar.

Umumnya lapangan kriket ini memiliki ukuran sekitar 137 – 150 meter.

Batas luar area permainan ditandai dengan boundary (pembatas) yang sanggup berupa pagar, ujung tribun penonton, tali tambang, dan atau garis di rumput.

Boundary sebisa mungkin ditandai di sepanjang keseluruhan sisi lapangan.

Di tengah lapangan terdapat pitch berbentuk persegi panjang. Pada setiap ujung pitch ada struktur target yang disebut wicket. Jarak antar wicket yaitu 22 yard (20 m).

Pitch yaitu permukaan rata selebar 3 meter, dengan rumput lebih pendek dari lapangan bab luar.

Setiap wicket terdiri dari tiga stump, yaitu batang kayu berukuran 28 inch (710 mm) yang ditancapkan ke tanah dalam posisi segaris, dan dua bail yang ditaruh di atas sela-sela stump.

ukuran lapangan kriket
gambar pitch dari pngdonwload.id

Pitch ditandai di tiap ujung dengan empat garis putih, diantaranya yaitu:

  • Bowling crease.
  • Popping crease, dan.
  • Dua return crease.

Ketiga stump disusun di tengah bowling crease yang memiliki panjang 104 inch (2600 mm).

Popping crease digambar sejajar 4 feet (1,2 m) di depan bowling crease. Meskipun biasanya garis yang tergambar hanya 4 meter (2 meter di kiri dan kanan wicket).

Panjang orisinil (asli) dari popping crease sebenarnya tidak terbatas.

Return crease digambar dengan sudut tegak dari popping crease dengan panjang 8 feet (2,4 m), walaupun panjang aslinya juga tak terbatas.

Peralatan Bermain Kriket

peralatan permainan kriket
gambar peralatan kriket dari today.line.me

Ada beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam pertandingan kriket, diantaranya yaitu:

  1. Bat
  2. Bola
  3. Gawang atau Wicket
  4. Helm
  5. Pelindung lutut
  6. Sarung tangan
  7. Sepatu

Berikut penjelasan lebih lengkapnya tentang perlengkapan kriket di atas.

1. Bat (Tongkat Pemukul)

tongkat pemukul, bat
gambar tongkat pemukul dari cricketgearreviews.com

Bat atau tongkat pemukul merupakan peralatan khusus yang digunakan oleh batsman dalam olahraga kriket untuk memukul bola.

Biasanya alat ini terdiri dari pegangan tongkat yang melekat pada bilah kayu willow yang dipotong datar.

Panjang bat mungkin tidak lebih dari 38 inci dan lebarnya tidak lebih dari 4,25 inci.

2. Bola Kriket

bola
gambar bola kriket dari bolamadura.com

Ada dua jenis bola kriket dengan ukuran yang sama, yaitu:

  1. Bola putih, biasanya bola ini digunakan di pertandingan over terbatas, terutama pada pertandingan di malam hari saat menggunakan lampu.
  2. Bola merah, bola ini biasa digunakan dalam tes kriket, kriket kelas satu, dan beberapa format lainnya.

Bola kriket ini memiliki berat sekitar 159-163 gram. Sedangkan pada lingkaran bola berukuran antara 224-229 mm.

3. Gawang atau Wicket

gawang atau wicket
gambar gawang kriket dari indiamart.com

Gawang pada permainan kriket tidak menggunakan jaring seperti gawang permainan sepak bola, melainkan terdiri dari 3 buah tonggak atau tiang yang berdiri berjajar dan ditancapkan ke tanah.

Di bagian atas tonggak ini terdapat bilah pelindung yang menghubungkan antara tonggak.

Masing-masing tonggak untuk kriket ini memiliki tinggi 71 cm dan diletakkan di ujung-ujung area yang digunakan untuk melempar dan memukul bola kriket.

4. Helmet

helmet
gambar helmet dari indiamart.com

Helmet atau helm biasanya digunakan oleh pemain yang bertugas untuk memukul bola atau batsman dan pemain yang bertugas sebagai fielders yang berdiri dekat dengan batsman.

Helm ini menutup bagian atas kepala dan dilengkapi dengan besi-besi di bagian depan yang berfungsi sebagai pelindung wajah.

Helm pelindung ini merupakan perlengkapan keamanan dalam olahraga kriket yang sangat penting untuk disiapkan.

Helm ini akan melindungi pemukul dari bola kriket yang keras dan memiliki kecepatan tinggi ketika dilempar.

Selain helm, biasanya pemain lainnya juga ada yang menggunakan topi saat bermain kriket.

5. Pelindung lutut

pelindung lutut
gambar pelindung lutut dari kentcricketdirect.co.uk

Perlengkapan kaki (pelindung lutut) pada olahraga kriket ini biasanya digunakan oleh batsman, fielders, dan juga penjaga gawang.

Pelapis kaki ini cukup tebal dan berfungsi melindungi bagian bawah kaki dari hantaman bola kriket yang keras.

6. Sarung tangan

sarung tangan kriket
gambar sarung tangan kriket dari pngdonwload.id

Sarung tangan yang tebal dan cukup besar dibutuhkan oleh batsman supaya tongkat pemukul dapat digenggam dengan erat dan melindungi tangan dari efek hantaman bola kriket.

Selain batsman, pemain yang bertugas sebagai fielders yang berada di samping batsman juga menggunakan sarung tangan untuk menangkap bola kriket.

7. Sepatu

sepatu kriket
gambar sepatu kriket dari pngwing.com

Para pemain kriket profesional umumnya akan menggunakan sepatu khusus untuk bermain kriket.

Sepatu harus ringan dan nyaman saat digunakan untuk berlari supaya pemain lebih mudah melakukan pergerakan.

Peraturan Kriket

peraturan kriket
festivalsherpa.com

Peraturan dalam permainan kriket diadakan supaya memudahkan jalannya pertandingan dan pertandingan berjalan dengan teratur.

Setiap pemain harus mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan dalam permainan ini.

Pada permainan kriket, masing-masing tim terdiri dari:

  1. Kapten tim, bertugas menentukan strategi dan pemain yang turun ke lapangan di awal pertandingan.
  2. Batsman, bertugas memukul bola. Setiap pemukul memiliki dua kali kesempatan untuk memukul bola dan kemudian digantikan oleh rekan yang lainnya. Jika satu pemukul gagal, maka ia harus keluar dari lapangan dan digantikan pemain lainnya.
  3. Bowler, bertugas melempar bola.
  4. Fielders, memiliki peran sebagai penangkap bola yang dipukul oleh pemain lawan. Jika berhasil menangkap bola, tim pemukul tidak akan mendapatkan skor atau run.
  5. Wicket keeper, sama seperti fielders, wicket bertugas untuk menangkap bola yang tidak dapat dipukul oleh batsman. Posisi wicket keeper berada di belakang batsman dan di depan gawang kriket yang berupa tiga tongkat berdiri sejajar di belakang pemukul.
  6. Mid on and Mid off, merupakan tangan kanan batsman yang berada di kiri (mid off) dan kanan (mid on).
  7. Gully, bertugas menangkap bola sebelum bola meluncur lebih jauh dan membuka peluang pemain lawan untuk berlari. Posisinya berada di belakang pemain yang bertugas sebagai slips.
  8. Slips, berjumlah 4 orang yang berdiri sejajar di dibelakang gawang di bagian off side, diantara area pemukul bola dan third man.
  9. Long on and Long off, berada di sebelah kiri bowler (long on) dan sebelah kanan bowler (long off).

Itulah aturan bagi pemain kriket dengan istilah-istilah yang digunakan dalam olahraga kriket.

Lama Permainan Kriket

Permainan kriket memiliki dua babak dalam satu kali pertandingan. Dalam setiap babak, lama permainan kriket tidak memiliki ketentuan waktu yang pasti.

Kriket dimainkan berdasarkan jumlah over yang terdiri dari 6 bola atau lemparan.

Pada kejuaraan kriket dunia, ODI (One Day International) test dalam satu babak memiliki 90 over yang berarti 540 bola.

Sedangkan pada ketentuan umumnya, setiap babak hanya memiliki 50 over yang berarti 300 bola.

Maka tak heran jika olahraga ini dapat dimainkan dalam kurun waktu yang sangat lama.

Minimal satu harian, dan tidak menutup kemungkinan permainan ini selesai dalam beberapa hari.

Teknik Dasar dan Cara Bermain Kriket

teknik dasar dan cara bermain kriket
gambar permainan kriket

Dalam permainan kriket terdapat lima teknik yang harus dikuasai oleh masing-masing pemain sesuai posisi dalam permainan, diantaranya yaitu:

  1. Melempar bola (bowling). Ada dua macam lemparan bola, yaitu lemparan medirum (lurus) dan lemparan spin (berkelok).
  2. Memukul bola (batting). Ada 4 macam pukulan, yaitu straight, pull shoot, hook, dan cut shoot.
  3. Menjaga (fielding). Fieldeng dalam kriket hampir sama dengan permainan softball atau kasti, namun posisi pemainnya berbeda.
  4. Menangkap (catching).
  5. Penjaga stump (wicket keeper).

Cara bermain olahraga kriket yaitu:

  1. Ketika pertandingan dimulai, tim penjaga masuk ke dalam lapangan, kemudian disusul dua pemukul masuk ke lapangan.
  2. Kedua pemukul berdiri di depan stump masing-masing yang berada di atas lapangan atau pitch. Posisi kedua pemukul saling berseberangan.
  3. Pemukul pertama siap memukul bola dan pemukul kedua siap untuk lari ke ujung stump lainnya, yaitu ke arah pemukul pertama. Kemudian, ia berlari kembali jika bola belum diambil oleh regu fielding.
  4. Jika salah satu pemukul mati, maka ia digantikan oleh pemukul lainnya dan begitupun seterusnya. Pemukul yang sudah mati tidak dapat memukul bola lagi.
  5. Setiap pemukul berusaha memukul bola sebanyak mungkin untuk mengumpulkan nilai sebanyak-banyaknya.
  6. Setelah itu, tim A dan tim B bertukar posisi. Tim B menjaga bola dan tim A memukul bola.
  7. Jika salah satu tim memperoleh nilai lebih tinggi daripada tim lainnya, maka tim tersebut dikatakan menang selama perpindahan (over) yang ada.
  8. Akan tetapi, jika tim A memukul bola dan semua pemukul mati atau out sebelum over ditentukan habis, maka permainan selesai dan terjadi pertuakaran posisi.
  9. Tim B akan berusaha untuk memukul dan mengejar nilai yang dikumpulkan oleh tim A untuk memenangkan pertandingan saat ketinggalan angka.

Penutup

Sama seperti permainan baseball dan softball. Kriket termasuk dalam kategori permainan bola kecil sesuai dengan ukuran bola yang digunakan dalam permainan ini.

Demikianlah pembahasan tentang olahraga kriket ini, semoga bermanfaat dan dapat membantu kegiatan belajar kamu.

Sekian.

Leave a Comment