Pengertian Simbiosis – Dunia ini memang begitu luas, ada banyak makhluk hidup yang hidup disini dan memiliki berbagai macam karakteristik yang berbeda.
Lantas, perbedaan karakteristik yang mereka miliki tersebut tidak harus menjadi sebuah kompetisi atau persaingan saja, namun juga bisa dimanfaatkan untuk bekerja sama satu sama lain.
Setiap makhluk hidup atau organisme pasti akan mempunyai suatu hubungan antara satu dengan yang lainnya.
Mereka saling membutuhkan satu sama lain supaya dapat tetap hidup di dunia ini, seperti halnya manusia sebagai makhluk hidup sosial yang tidak bisa hidup sendirian.
Hubungan antara makhluk hidup inilah yang akan dipaparkan dalam penjelasan mengenai materi pengertian simbiosis beserta macam-macam dan contohnya.
Pengertian Simbiosis
Simbiosis adalah sebuah interaksi biologis antara dua makhluk hidup atau organisme yang hidup bersama dalam satu ekosistem.
Makhluk hidup yang terlibat dalam simbiosis ini dapat berjenis sama atau berbeda jenis.
Setiap makhluk hidup yang terlibat dalam simbiosis tersebut disebut sebagai simbion, mereka saling bergantung satu sama lain.
Dalam interaksi yang terjadi pada kedua makhluk hidup ini kedua pihak dapat saling menguntungkan, merugikan, maupun tidak mempengaruhi sama sekali terhadap salah satu pihak.
Adapun beberapa pengertian simbiosis menurut para ahli, salah satunya adalah dari ahli mikologi di Jerman, yaitu Heinrich Anton de Bary.
[su_quote cite=”Heinrich Anton de Bary”]Organisme berbeda yang hidup bersama[/su_quote]
Macam-macam Simbiosis
Ada 7 macam simbiosis yang terjadi pada makhluk hidup, yaitu :
- Simbiosis Mutualisme
- Simbiosis Komensalisme
- Simbiosis Parasitisme
- Simbiosis Amensalisme
- Simbiosis Netralisme
- Simbiosis Kompetisi
- Simbiosis Predasi
Berbagai macam atau jenis simbiosis di atas juga dapat menjadi peta konsep simbiosis jika disusun secara sistematis.
Pembagian berbagai macam atau jenis simbiosis ini harus berdasarkan pada hasil hubungan antara kedua jenis makhluk hidup yang terlibat di dalamnya.
Hasil tersebut dapat menguntungkan, merugikan, maupun tidak mempengaruhi satu sama lain dari kedua belah pihak.
Berikut penjelasan mengenai macam-macam simbiosis pada makhluk hidup di dunia ini :
1. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan timbal balik antara dua organisme atau makhluk hidup yang saling menguntungkan satu sama lain.
Sesuai dengan namanya “mutualisme”, maka akan ada suatu hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara kedua organisme tersebut.
Masing-masing simbion dalam interaksi biologis simbiosis mutualisme ini akan memperoleh manfaat atau keuntungan dari interaksi yang dilakukannya.
Setelah mengetahui pengertian simbiosis mutualisme, sekarang kita akan membahas contoh simbiosis mutualisme pada makhluk hidup.
Seperti itulah teori simbiosis mutualisme yang terjadi pada dua makhluk hidup, mereka saling menguntungkan satu sama lain.
Contoh Simbiosis Mutualisme
Berikut contoh makhluk hidup yang mengalami simbiosis mutualisme :
1. Hubungan antara Bunga dengan Kupu-kupu
Contoh simbiosis mutualisme pertama kali ini adalah hubungan antara bunga dengan kupu-kupu yang saling menguntungkan.
Kupu-kupu membantu proses penyerbukan bunga ketika memakan sari manis atau nektar yang ada pada bunga.
Kupu-kupu diuntungkan karena mendapatkan nektar dari bunga, sedangkan bunga juga mendapatkan keuntungan karena terbantu proses penyerbukannya.
Hubungan antara bunga dan kupu-kupu ini memang sesuai dengan pengertian simbiosis mutualisme, yaitu saling menguntungkan.
2. Hubungan antara Bunga dengan Lebah
Contoh simbiosis mutualisme kedua ini sama dengan hubungan antara bunga dengan kupu-kupu.
Bunga dan lebah juga saling menguntungkan satu sama lain, tidak ada pihak yang dirugikan pada hubungan mereka.
Lebah membantu proses penyerbukan bunga saat mengambil nektar, adanya lebah ini sangat memudahkan proses penyerbukan bunga.
Bunga diuntungkan karena proses penyerbukannya dibantu oleh lebah, sementara lebah juga diuntungkan karena mendapatkan nektar dari bunga.
3. Hubungan antara Kerbau dengan Burung Jalak
Hubungan antara kedua makhluk hidup ini terjadi ketika burung jalak hinggap di atas tubuh kerbau sembari mencari makanan berupa kutu.
Kerbau diuntungkan karena kutu yang ada di tubuhnya berkurang, atau bahkan sudah habis dimakan burung jalak.
Sedangkan burung jalak juga diuntungan karena memperoleh makanan, yaitu kutu yang berada di tubuh kerbau.
Sehingga hubungan antara kerbau dengan burung jalak termasuk dalam contoh simbiosis mutualisme.
4. Hubungan antara Burung Pelatuk dengan Semut
Contoh simbiosis mutualisme lainnya adalah hubungan antara burung pelatuk dengan semut.
Burung pelatuk akan membuat sarang dan bertelur di pohon yang sudah dijadikan semut sebagai tempat tinggal.
Dalam hubungan tersebut, burung pelatuk mendapatkan keuntungan karena telur-telurnya dilindungi oleh semut.
Sementara semut juga memperoleh keuntungan karena burung pelatuk menjadi pelindung semut dari serangan predator.
5. Hubungan antara Semut dengan Kutu Daun
Ada beberapa spesies dari semut sering dijuluki sebagai petani kutu daun.
Semut tersebut akan menggunakan antenanya untuk membuat petenakan kutu daun dan menghasilkan embun madu.
Ketika dalam proses pemerahan, maka akan menghasilkan cairan yang kaya akan zat gula dan sangat berguna bagi koloni semut nantinya.
Semut akan mengatur proses pembibitan kutu daun muda dan membawa kutu daun dewasa ke daerah yang terdapat rumput segar.
Semut juga akan melindungi kawanan kutu daun tersebut supaya terhindar dari serang predator.
Sehingga hubungan antara semut dengan kutu daun termasuk dalam contoh simbiosis mutualisme.
6. Hubungan antara Ikan Badut dengan Anemon Laut
Contoh simbiosis mutualisme terakhir ini adalah hubungan antara ikan badut dengan anemon laut.
Ikan badut atau yang lebih dikenal dengan nama “Nemo” mendapatkan perlindungan dari anemon laut, sedangkan anemon laut mendapatkan sisa-sisa makanan dari ikan badut.
Selain itu, ikan badut juga akan memakan parasit berbahaya yang melekat pada tentakel anemon laut dan membersihkan kotoran di tubuh anemon laut.
Dari hubungan antara ikan badut dengan anemon laut tersebut, mereka saling menguntungkan satu sama lain.
2. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup dalam satu ekosistem yang menguntungkan salah satu pihak, sementara pihak lainnya tidak merasa dirugikan maupun diuntungkan.
Dari pengertian simbiosis komensalisme di atas dapat kita simpulkan bahwa terdapat satu pihak yang diuntungkan dan pihak lainnya tidak merasa diuntungkan maupun dirugikan.
Contoh Simbiosis Komensalisme
Berikut contoh makhluk hidup yang mengalami simbiosis komensalisme :
1. Hubungan antara Tumbuhan Anggrek dengan Pohon Mangga
Contoh simbiosis komensalisme pertama adalah hubungan antara tumbuhan anggrek dengan pohon mangga.
Tumbuhan anggrek mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan cara hidup menempel pada pohon mangga.
Hal ini dilakukan tumbuhan anggrek supaya mendapatkan air, sinar matahari, dan zat anorganik dari kulit batang yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis.
Sehingga tumbuhan anggrek akan mendapatkan keuntungan, sedangkan pohon mangga tidak dipengaruhi dengan keberadaan tumbuhan anggrek.
2. Hubungan antara Tumbuhan Paku Tanduk Rusa dengan Tumbuhan Inangnya
Tanaman paku tanduk rusa hidup dengan cara menempel erat pada pohon inangnya supaya memperoleh air, cahaya matahari, dan bahan lainnya yang diperlukan untuk proses fotosintesis.
Hubungan antara kedua organisme ini hanya menguntungkan tumbuhan paku tanduk rusa karena mendapatkan berbagai bahan yang diperlukan untuk proses fotosintesis.
Sedangkan tumbuhan inangnya tidak terpengaruh dengan keberadaan tumbuhan paku tanduk rusa.
Sehingga hubungan antara tumbuhan paku tanduk rusa dengan tumbuhan inangnya juga termasuk dalam contoh simbiosis komensalisme.
3. Hubungan antara Tumbuhan Sirih dengan Tumbuhan Inangnya
Contoh simbiosis komensalisme lainnya adalah hubungan antara tumbuhan sirih dengan tumbuhan inangnya.
Sama seperti tumbuhan anggrek dan paku tanduk rusa, tumbuhan sirih juga sering hidup dengan cara menempel pada tumbuhan inangnya.
Ada beberapa tumbuhan inang bagi sirih, mereka dapat berupa pohon mangga, kelor, maupun tanaman yang lainnya.
Hal ini dilakukan oleh tumbuhan sirih supaya mendapatkan air, sinar matahari, serta zat lainnya yang diperlukan untuk melakukan fotosintesis.
Sehingga tumbuhan sirih akan sangat diuntungkan dengan keberadaan tumbuhan inangnya, sementara tumbuhan inangnya tidak merasa dirugikan maupun dirugikan dengan keberadaannya.
4. Hubungan antara Ikan Hiu dengan Ikan Remora
Hubungan antara ikan hiu dengan ikan remora juga termasuk dalam contoh simbiosis komensalisme.
Ikan remora memilih ikan hiu sebagai inangnya karena hiu cenderung berenang lebih lambat jika dibandingkan ikan besar lainnya, sehingga mudah untuk diikuti.
Meskipun ikan remora melakukan hal yang demikian, namun ikan ini tidak termasuk dalam kategori ikan parasit.
Tujuan mereka selalu menempel pada tubuh ikan hiu adalah supaya bisa tetap aman ketika bertemu ikan pemangsa atau predatornya, karena predator ikan remora pasti akan takut dimangsa oleh ikan hiu.
Selain itu, ikan ini juga akan lebih mudah memperoleh makanan, yaitu berupa sisa-sisa makanan dari ikan hiu.
Sementara ikan hiu sendiri tidak terpengaruh dengan kehadiran ikan remora dikehidupannya, baik itu diuntungkan maupun dirugikan.
5. Hubungan antara Penyu dengan Ikan Pilot
Contoh simbiosis komensalisme terakhir ini adalah hubungan antara penyu dengan ikan pilot.
Ikan pilot hidup di sekeliling penyu supaya mendapatkan sisa-sisa makanan atau kotoran seperti parasit yang ada pada tubuh penyu.
Hal ini memberikan keuntungan bagi ikan pilot karena mendapatkan makanan gratis dari penyu.
Sedangkan penyu tidak akan dipengaruhi dengan keberadaan ikan pilot di kehidupannya.
Hubungan antara penyu dengan ikan pilot ini memang sudah sesuai dengan pengertian simbiosis komensalisme.
3. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah satu pihak saja, sementara pihak lainnya akan dirugikan.
Menurut pengertian simbiosis parasitisme tersebut, maka akan ada salah satu pihak yang diuntungkan, sedangkan pihak lainnya akan dirugikan.
Contoh Simbiosis Parasitisme
Berikut contoh simbiosis parastisime pada makhluk hidup :
1. Hubungan antara Tikus dengan Petani
Contoh simbiosis parasitisme yang pertama adalah hubungan antara tikus dengan petani.
Tikus merupakan salah satu hama bagi para petani terutama di area sekitar sawah. Hama ini dapat menyerang dan merusak tanaman seperti padi milik para petani.
Sehingga tikus akan diuntungkan karena mendapatkan makanan dari tanaman petani, sementara petani dirugikan dengan kehadiran tikus tersebut di sawahnya karena dapat menurunkan hasil panen.
Hubungan antara tikus dengan petani ini sesuai dengan pengertian simbiosis parasitisme, dimana terdapat salah satu pihak yang diuntungkan dan pihak lainnya dirugikan.
2. Hubungan antara Nyamuk dengan Manusia
Nyamuk biasanya dianggap sebagai hewan pengganggu bagi manusia karena suka menggigit dan menghisap darah.
Bahkan, beberapa jenis nyamuk dapat menularkan penyakit yang mematikan seperti demam berdarah dan malaria.
Pihak yang diuntungkan pada hubungan antara nyamuk dengan manusia adalah nyamuk, karena ia mendapatkan makanan berupa darah dari manusia untuk berkembang biak.
Sedangkan manusia merasa dirugikan dengan keberadaan nyamuk karena darahnya dihisap dan dapat terkena penyakit yang sangat berbahaya.
Sehingga hubungan antara kedua nyamuk dengan manusia juga termasuk dalam contoh simbiosis parasitisme.
3. Hubungan antara Tumbuhan Tali Putri dengan Inangnya
Hubungan antara tumbuhan tali putri dengan tumbuhan inangnya termasuk dalam contoh simbiosis parasitisme.
Tumbuhan tali putri hidup dengan cara menempel pada tumbuhan inangnya supaya memperoleh makanan, tumbuhan ini tidak memiliki klorofil sendiri, sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri.
Sehingga hal tersebut akan menjadi keuntungan bagi tumbuhan tali putri karena dapat menempel di tumbuhan inangnya untuk tetap bertahan hidup.
Sedangkan tumbuhan inangnya dirugikan dengan keberadaan tali putri di kehidupannya.
4. Hubungan antara Tanaman Alang-alang dengan Tanaman Produksi
Tanaman alang-alang, ilalang, atau lalang adalah sejenis rumput berdaun tajam, tanaman ini sering menjadi gulma di lahan pertanian yang membudidayakan tanaman produksi.
Keberadaan tanaman alang-alang di lahan pertanian memberikan dampak buruk bagi tanaman produksi, karena meningkatkan persaingan dalam mendapatkan air. mineral, cahaya matahari.
Selain itu, tanaman alang-alang juga dapat menyebarkan senyawa beracun berbentuk alelopati yang akan memberikan dampak negatif bagi tanaman produksi.
Hal ini memberikan keuntungan bagi tanaman alang-alang, sedangkan tanaman produksi dirugikan dengan keberadaannya.
Sehingga hubungan antara tanaman alang-alang dengan tanaman produksi juga termasuk dalam contoh simbiosis parasitisme.
5. Hubungan antara Lintah dengan Makhluk Hidup
Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir adalah hubungan antara lintah dengan makhluk hidup.
Lintah adalah jenis hewan yang hidup di daerah yang lembab dan memiliki alat penghisap darah.
Hewan ini memiliki hubungan yang tidak baik dengan makhluk hidup lainnya karena sering menghisap darah.
Apabila lintah menempel atau masuk ke dalam tubuh, maka makhluk hidup tersebut dapat kekurangan darah karena dihisap oleh lintah secara terus menerus.
Lintah juga akan sulit dibasmi jika sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh makhluk hidup,
Jadi, kita harus berhati-hati ketika berada dimanapun terutama pada tempat yang terdapat lintah.
4. Simbiosis Amensalisme
Simbiosis amensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang berada dalam satu ekosistem dam hanya menguntungkan salah satu pihak, sementara pihak lainnya tidak merasa dirugikan maupun diuntungkan.
Seperti itulah pengertian simbiosis amensalisme, lebih jelasnya simak penjelasan mengenai contoh simbiosis amensalisme berikut ini.
Contoh Simbiosis Amensalisme
Berikut contoh makhluk hidup yang mengalami simbiosis amensalisme.
1. Hubungan antara Brokoli dengan Kubis
Hubungan antara brokoli dengan kubis menjadi contoh simbiosis amensalisme pertama.
Brokoli merupakan sayuran yang memiliki banyak manfaat, salah satunya yaitu dapat mencegah pertumbuhan jamur verticillium yang mengakibatkan tanaman menjadi layu dengan senyawa residunya.
Senyawa residu yang dimiliki oleh brokoli tersebut juga berpengaruh pada kubis, jika senyawa tersebut terkena kubis, maka sayuran ini akan menjadi cepat busuk.
Sehingga tidak dianjurkan menyimpan brokoli dan kubis dalam satu tempat yang berdekatan, karena dapat merugikan pihak kubis dengan senyawa residu milik brokoli.
2. Hubungan antara Tumbuhan Lamtoro dengan Gandum
Contoh simbiosis amensalisme lainnya adalah hubungan antara tumbuhan lamtoro dengan gandum.
Tumbuhan lamtoro sering disebut juga dengan nama kemlandingan, petai selong, atau petai cina.
Salah satu manfaat yang dimiliki lamtoro adalah dapat menyembuhkan beberapa penyakit manusia. Namun jika di alam, lamtoro juga dapat merugikan tanaman lainnya.
Tumbuhan lamtoro menggunakan sistem tumpang sari pada beberapa tanaman, akan tetapi hal ini tidak berpengaruh bagi tanaman gandum dan kunir.
Namun, tumbuhan lamtoro juga dapat mengeluarkan senyawa yang dapat memberikan dampak buruk bagi gandum atau kunir.
3. Hubungan antara Pohon Walnut dengan tanaman lainnya
Pohon walnut merupakan tanaman yang cukup digemari oleh banyak orang karena kacang walnutnya yang enak.
Meskipun menguntungkan manusia karena dapat menghasilkan kacang walnut, namun keberadaannya juga dapat merugikan tanaman lainnya.
Hal ini dikarenakan pohon walnut memiliki senyawa alelopati yang bersifat merusak atau menghambat pertumbuhan tanaman di sekitarnya.
Tujuan pohon walnut mengeluarkan senyawa tersebut adalah supaya mendapatkan nutrisi yang lebih baik dibandingkan tanaman lainnya.
Hal inilah yang akan menjadi kerugian bagi tanaman lainnya, sedangkan pohon walnut tidak terpengaruh sama sekali.
Sehingga hubungan antara pohon walnut dengan tumbuhan lainnya juga termasuk dalam contoh simbiosis amensalisme.
4. Hubungan antara Pohon Pinus dengan Tanaman lainnya
Hubungan antara pohon pinus dengan tanaman lainnya juga termasuk dalam contoh simbiosis amensalisme.
Sama seperti pohon walnut, pohon pinus juga termasuk dalam salah satu jenis pohon yang dapat menghasilkan senyawa alelopati.
Senyawa tersebut lah yang membuat hanya ada sedikit tumbuhan lain yang dapat tumbuh subur di sekitar pohon pinus.
Kandungan senyawa alelopati yang dimiliki oleh pohon pinus menghambat pertumbuhan tanaman lainnya.
Sehingga banyak kawasan hutan pinus yang hanya terdapat sedikit tumbuhan lainnya karena tidak mampu tumbuh di sekitar pohon pinus.
5. Hubungan antara Lantana dengan Gulma Anggur
Contoh simbiosis amensalisme yang terakhir adalah hubungan antara lantana dengan gulma anggur.
Lantana merupakan kelompok tanaman berbunga yang termasuk dalam family verbenaceae. tanaman ini dapat kita jumpai di daerah tropis seperti di Amerika dan Afrika.
Sama seperti beberapa tanaman yang sudah dijelaskan di atas tadi, lantana juga menghasilkan senyawa alelopati yang memberikan dampak buruk bagi pertumbuhan gulma anggur.
Meskipun gulma anggur sendiri merupakan tanaman yang merugikan. Namun, gulma tersebut kalah dengan senyawa milik lantana yang memiliki efek lebih kuat.
Hal ini menyebabkan kerugian bagi gulma anggur, sedangkan tanaman lantana tidak diuntungkan maupun dirugikan pada hubungan ini.
5. Simbiosis Netralisme
Simbiosis netralisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang hidup bersama dalam satu ekosistem dan tidak saling mempengaruhi satu sama lain.
Simbiosis ini disebut netralisme karena tidak ada pihak yang diuntungkan maupun dirugikan, dan biasanya terjadi ketika terdapat perbedaan makanan antara satu pihak dengan pihak lainnya.
Sehingga dalam pengertian simbiosis netralisme ini tidak ada pihak yang melakukan persaingan maupun saling memangsa satu sama lain.
Contoh Simbiosis Netralisme
Berikut contoh makhluk hidup yang mengalami simbiosis netralisme :
1. Hubungan antara Kumbang dengan Lebah
Contoh simbiosis netralisme yang pertama adalah hubungan netralisme adalah hubungan antara kumbang dengan lebah.
Kumbang merupakan serangga kecil yang sering menempel pada dedaunan. serangga ini mencari makanan dengan cara menumpang di dedaunan.
Selain kumbang, ada juga lebah yang biasanya mencari makanan berupa nektar dari bunga pada tumbuhan yang sama.
Meskipun mereka mencari makanan dalam satu tanaman, namun mereka tidak saling mengganggu satu sama lain. Kedua hewan ini sibuk untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing.
Hubungan antara kumbang dengan lebah juga tidak saling menguntungkan maupun merugikan satu sama lain.
2. Hubungan antara Katak dengan Ikan
Katak merupakan hewan amfibi, yaitu hewan berdarah dingin yang dapat hidup di darat dan di air.
Pastinya katak juga dapat mencari makanan di dalam air dan bertemu beberapa jenis ikan.
Namun, katak tidak akan memakan makanan yang dikonsumsi oleh ikan karena jenis makanan mereka berbeda.
Selain itu, meskipun kedua hewan ini hidup dalam satu kawasan, mereka tidak akan bersaing untuk memperebutkan daerahnya, mereka justru akan berbaur satu sama lain.
Hal inilah yang membuat hubungan antara katak dengan ikan juga termasuk dalam contoh simbiosis netralisme karena mereka tidak saling mempengaruhi.
3. Hubungan antara Semut dengan Rayap
Semut dan rayap merupakan dua serangga kecil yang sering melakukan kerja sama secara berkelompok untuk mendapatkan makanan atau membangun tempat tinggal.
Apabila kedua serangga ini berada dalam satu wilayah, maka mereka tidak akan saling mempengaruhi satu sama lain, baik itu diuntungkan maupun dirugikan.
Hal ini dikarenakan semut mencari makanan dengan cara gotong royong dan membuat tempat tinggalnya sendiri.
Sementara rayap juga akan melakukan hal yang serupa dengan semut, mereka akan mencari tempat tinggal serta makanan yang akan disimpan sebagai cadangan makanan ketika musim dingin tiba.
Sehingga hubungan antara semut dengan rayap juga termasuk dalam contoh simbiosis netralisme.
4. Hubungan antara Kambing dengan Ayam
Contoh simbiosis netralisme lainnya adalah hubungan antara kambing dengan ayam.
Kambing merupakan hewan herbivora, yaitu hewan pemakan tumbuhan. hewan ini juga memiliki hubungan yang cukup baik dengan ayam.
Hal tersebut ditunjukkan dengan keakraban mereka ketika berada dalam satu wilayah tertentu, seperti di peternakan.
Kedua hewan ini tidak akan saling bersaing dalam mencari makanan karena jenis makanan mereka tidak sama, mereka justru akan berbaur satu sama lain.
Selain itu, faktor terpenting yang ada pada hubungan mereka adalah hidup damai dan tidak ada kompetisi maupun predasi.
Hubungan antara kambing dengan ayam ini tidak ada pihak yang dipengaruhi, mereka tidak saling menguntungkan maupun merugikan satu sama lain.
5. Hubungan antara Gajah dengan Jerapah
Contoh simbiosis netralisme terakhir adalah hubungan antara gajah dengan jerapah.
Gajah akan hidup secara berkelompok dan bersatu dengan hewan-hewan lainnya ketika berada di sabana yang luas atau dalam ruang lingkup yang dilindungi.
Seperti hubungan antara gajah dengan jerapah, mereka berinteraksi satu sama lain dengan netral dan tidak ada masalah.
Meskipun mereka sama-sama hewan herbivora (pemakan tumbuhan), namun jika disatukan dalam satu kawasan mereka akan tetap bersahabat.
Hal ini dikarenakan mereka tidak berkompetisi dalam perebutan wilayah dan makanan, bahkan mereka saling berbaur satu sama lain tanpa adanya simbiosis kompetisi.
6. Simbiosis Kompetisi
Simbiosis kompetisi adalah hubungan antara dua makhluk hidup atau organisme yang bersaing untuk mendapatkan sesuatu.
Jika dilihat dari namanya saja, mungkin kalian sudah tahu tentang pengertian simbiosis kompetisi.
Kompetisi atau persaingan yang terjadi pada simbiosis ini sangat beragam, mulai dari kompetisi untuk memperebutkan makanan, daerah kekuasaan, serta kompetisi lainnya.
Simbiosis kompetisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
- Kompetisi intraspesifik
- Kompetisi interspesifik
Contoh Simbiosis Kompetisi
Berikut contoh makhluk hidup yang mengalami simbiosis kompetisi :
1. Kompetisi antara Singa dengan Hyena
Contoh simbiosis kompetisi pertama adalah kompetisi antara singa dengan hyena.
Salah satu penyebab kompetisi antara singa dengan hyena adalah ketika memperebutkan makanan atau mangsa.
Singa mengandalkan giginya yang tajam sebagai kekuatannya untuk mengalahkan hyena yang biasanya memiliki jumlah kelompok lebih banyak.
Namun, kompetisi antara kedua predator ini sudah menjadi hal yang biasa karena merupakan bagian dari sebuah rantai makanan.
Hubungan antara singa dengan hyena ini memang sangat sesuai dengan pengertian simbiosis kompetisi.
2. Kompetisi antar Ular Anaconda Jantan
Contoh simbiosis kompetisi lainnya terjadi antar ular anaconda jantan.
Kompetisi antar ular anaconda jantan biasanya terjadi ketika musim kawin tiba, mereka akan mencari pasangannya masing-masing untuk melakukan perkawinan.
Bahkan, seekor ular anaconda betina mampu kawin dengan lebih dari satu pejantan setia saat musim kawin sudah datang.
Namun, ular anaconda jantan akan saling bersaing untuk mendapatkan posisi terbaik dalam perkawinan tersebut.
3. Kompetisi antar Ikan Hiu Jantan
Di kehidupan laut yang begitu luas ini terdapat tingkatan organisasi.
Ikan hiu menempati posisi tertinggi pada tingkatan organisasi ini dan akan bersaing dengan sebangsanya untuk memperebutkan daerah kekuasaannya.
Selain berkompetisi untuk memperebutkan daerah kekuasaan, mereka juga bersaing untuk mendapatkan makanan demi memnuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya.
Apabila ada ikan yang masuk ke wilayahnya, maka ikan hiu yang menguasai wilayah tersebut berhak mendapatkan ikan itu.
Namun, ketika mereka sedang kesulitan mencari makanan, maka bisa saja mereka bertarung untuk mendapatkan makanan.
Selain itu, ikan hiu jantan juga berkompetisi dalam mendapatkan pasangannya, yaitu ikan hiu betina untuk terus bergenerasi.
Dalam siklus kehidupan ikan hiu, generasi baru sangatlah penting supaya populasi mereka tidak semakin berkurang dan punah.
Sehingga dari dulu hingga sekarang masih ada banyak spesies ikan hiu yang hidup di perairan seluruh dunia.
4. Kompetisi antara Kambing dengan Kerbau
Kompetisi antara kedua hewan herbivora ini dapat kita lihat pada sebuah peternakan yang merawat dan mengembangbiakkan kambing dan kerbau.
Terdapat dua keadaan yang berbeda dalam kompetisi ini.
Keadaan pertama terjadi ketika kambing dan kerbau berada dalam satu kandang kecil serta tempat makanannya saling berhadapan.
Saat kondisi seperti ini, kerbau yang membutuhkan lebih banyak tenaga tentunya akan makan lebih banyak daripada kambing.
Namun disisi lain, kambing juga membutuhkan makanan untuk memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya.
Keadaan kedua terjadi ketika kambing dan kerbau berada dalam satu area yang luas, seperti di ladang atau lapangan.
Ketika terjadi kondisi demikian, awalnya mereka akan bebas memakan rumput yang ada di kawasan sekitarnya saja.
Namun, saat rumput sudah berkurang dan hanya menyisakan sedikit saja, maka mereka akan saling bersaing untuk mendapatkannya.
5. Kompetisi antar Tanaman dalam Satu Bidang
Contoh simbiosis kompetisi yang terakhir adalah kompetisi antar tanaman dalam satu bidang, seperti tanaman yang berada di taman atau kebun.
Persaingan ini terjadi karena terdapat banyak jenis tanaman yang ditanamkan di taman, seharusnya satu sampai tiga jenis tanaman saja.
Hal ini mengakibatkan kompetisi antar tanaman dalam satu bidang, mereka bersaing memperoleh air, mineral, cahaya matahari, serta komponen lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman untuk berfotosintesis.
Sehingga ketika ada berbagai jenis tanaman dalam satu bidang, maka akan terdapat beberapa jenis tanaman yang tidak tumbuh dengan subur, bahkan sampai layu dan pada akhirnya akan mati.
7. Simbiosis Predasi
Simbiosis predasi adalah hubungan antara organisme pemangsa dengan organisme yang dimangsa dalam suatu ekosistem.
Pada simbiosis predasi terdapat salah satu pihak yang diuntungkan, sementara pihak lainnya akan mengalami kerugian.
Berdasarkan pengertian simbiosis ini, terdapat satu pihak yang diuntungkan, yaitu pihak pemangsa atau predator, sedangkan pihak yang dimangsa akan dirugikan.
Contoh Simbiosis Predasi
Berikut contoh makhluk hidup yang mengalami simbiosis predasi :
1. Predasi antara Harimau dengan Rusa Sambar
Contoh simbiosis predasi yang pertama adalah predasi antara harimau dengan rusa sambar.
Harimau adalah jenis kucing terbesar dari spesiesnya, tak heran jika ukuran tubuhnya lebih besar dari singa.
Lari harimau cepat, tetapi tidak lebih cepat dari citah. Ia memang salah satu predator yang sudah cukup terkenal di dunia.
Jika di Indonesia, kita dapat menemui Harimau Sumatera yang terletak di Hutan Pulau Sumatera. Sementara harimau jawa dan harimau bali sudah lama punah.
Harimau ini berbeda dengan yang lainnya. Ia sangat pandai berenang, padahal pada umumnya itu takut dengan air.
Perbedaan lainnya ada pada tempat untuk mencari makan mereka.
Ada banyak hewan yang dapat menjadi mangsa harimau, salah satunya adalah rusa sambar, merupakan jenis rusa besar yang pada umumnya hidup di kawasan Asia.
Harimau menjadi predator dan memangsa rusa sambar sebagai makanannya, sedangkan rusa sambar menjadi mangsa dari harimau yang kelaparan.
2. Predasi antara Singa dengan Kijang
Contoh simbiosis predasi lainnya adalah predasi antara singa dengan kijang.
Jika rusa sambar tadi termasuk dalam jenis rusa besar, kali ini kijang termasuk dalam bangsa rusa kecil.
Meskipun kecil, namun kijang dapat berlari dengan sangat cepat dan memiliki tanduk dengan ukuran pendek di kepalanya.
Seperti yang sudah kita ketahui jika daerah kekuasaan singa sangatlah luas, da daerah inilah ia akan berburu mangsa sebagai makanannya.
Terkadang singa berburu dengan cara membentuk sebuah kelompok supaya lebih mudah mendapatkan mangsanya, seperti ketika berburu kijang.
Maka, mereka akan mengejar mangsa tersebut sampai mendapatkannya dan akan menerkamnya menggunakan cakar atau giginya yang tajam.
Kijang memanglah pelari yang cepat, sehingga membuat singa kesulitan saat berusaha untuk menangkapnya.
Namun, pada akhirnya singa tetap akan berhasil menangkap hewan buruannya itu dan memakannya hingga kenyang.
3. Predasi antara Buaya dengan Kancil
Hubungan predasi antara buaya dengan kancil juga termasuk dalam contoh simbiosis predasi.
Buaya merupakan reptil bertubuh besar yang hidup di air, umumnya memiliki habitat di perairan tawar seperti sungai, danau, rawa, dan lahan basah lainnya.
Selain itu, ada juga buaya muara yang hidup di air payau.
Makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti ikan, burung, dan mamalia, dan kacil. Terkadang reptil ini juga memangsa moluska dan krustasea, tergantung pada jenis spesiesnya.
Buaya merupakan pemangsa yang suka menyergap, ia akan menunggu mangsanya mendekat, kemudian menerkamnya secara tiba-tiba.
Buaya biasanya menunggu kancil di dalam sungai, setelah kancil datang dan berusaha untuk meminum air sungai.
Maka, buaya secara diam-diam mulai mendekatinya lalu menerkamnya dengan cepat dan langsung memakannya menggunakan giginya yang tajam.
Sebagai hewan beradarah dingin, buaya dapat bertahan cukup lama tanpa makanan dan jarang bergerak untuk memburu mangsany.
Meskipun pergerakannya cukup lamban, namun buaya merupakan pemangsa puncak di lingkungannya. Bahkan, beberapa jenis dari buaya juga pernah menyerang dan membunuh ikan hiu.
Kecuali burung jalak, buaya memiliki hubungan simbiosis mutualisme dengan burung ini.
Biasanya burung jalak akan memakan sisa-sisa makanan yang ada di dalam mulut buaya hingga bersih.
4. Predasi antara Ikan Hiu dengan Ikan Tuna
Ikan hiu merupakan predator yang ganas di perairan terutama bagi ikan tuna.
Ikan hiu memiliki kemampuan untuk berburu hampir semua jenis ikan yang ada di dalam laut.
Bahkan, ikan ini bisa dikatakan sebagai salah satu pemuncak dalam rantai makanan di ekosistem laut.
Dalam keadaan lapar, ikan hiu menjadi sangat ganas. Jika ia melihat ikan tuna di dekatnya, maka ikan hiu akan mengejarnya dengan cepat dan memakannya.
Sehingga predasi antara ikan hiu dengan ikan tuna juga termasuk dalam contoh simbiosis predasi.
Dilihat dari pengertian simbiosis predasi saja sudah sesuai dengan hubungan antara ikan hiu dengan ikan tuna.
5. Predasi antara Burung Hantu dengan Tikus
Contoh simbiosis predasi yang terakhir adalah predasi antara burung hantu dengan tikus.
Burung hantu termasuk dalam golongan hewan karnivora, yaitu hewan pemakan daging dan merupakan hewan nokturnal, yaitu hewan yang melakukan aktivitas ketika malam hari.
Burung hantu merupakan salah satu jenis burung yang sering digunakan sebagai hewan pembasi hama tikus di sektor pertanian.
Hal inilah yang membuat banyak petani maupun perusahaan pertaniaan pada zaman sekarang menggunakan burung hantu untuk menanggulangi hama tikus.
Penggunaan burung hantu juga lebih efektif jika dibandingkan dengan pengendalian tikus yang menggunakan bahan kimia, seperti racun tikus, gropyokan, dan semacamnya.
Sebagai predator alam, pemuburu tikus paling populer dan handal adalah burung hantu jenis Serak Jawa, baik itu di perkebunan kelapa sawit maupun di lahan pertanian padi.
Sepasang burung hantu dapat melindungi 25 hektare tanaman padi di lahan pertanian. Sedangkan seekor burung hantu dapat memangsa sekitar 1300 ekor tikus dalam kurun waktu satu tahun.
Jika di perkebunan kelapa sawit, penggunaan burung hantu bisa menurunkan serangan tikus hingga di bawah 5 persen.
Kesimpulan
Simbiosis adalah sebuah interaksi biologis antara dua makhluk hidup atau organisme yang hidup bersama dalam satu ekosistem.
Dalam interaksi yang terjadi pada kedua makhluk hidup ini kedua pihak dapat saling menguntungkan, merugikan, maupun tidak mempengaruhi sama sekali terhadap salah satu pihak.
Ada 7 macam simbiosis yang terjadi pada makhluk hidup, yaitu :
- Simbiosis Mutualisme
- Simbiosis Komensalisme
- Simbiosis Parasitisme
- Simbiosis Amensalisme
- Simbiosis Netralisme
- Simbiosis Kompetisi
- Simbiosis Predasi
Selain itu, adapaun pengertian predasi dan pengertian kompetisi pada makhluk hidup.
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian simbiosis ini, semoga bermanfaat dan dapat membantu kegiatan belajar kamu.
Sekian.