Majas Antonomasia

Majas antonomasia – Tanpa disadari, terkadang kita menggunakan majas atau gaya bahasa dalam percakapan sehari-hari dengan teman maupun masyarakat.

Majas biasanya digunakan oleh seorang penyair dalam karya sastranya supaya para pendengar atau pembaca menjadi semakin tertarik dengan karya tersebut.

Majas paling banyak digunakan di dalam puisi dan pantun, sebab jenis karya tersebut memang akan terlihat lebih menarik jika ditambah dengan suatu gaya bahasa.

Pengertian Majas Antonomasia

pengertian majas antonomasia
pixabay.com

Antonomasia merupakan istilah yang merujuk pada jenis majas dalam bahasa Indonesia.

Sedangkan secara bahasa, kata antonomasia berasal dari bahasa Yunani “antonomazein” yang memiliki arti “nama yang berbeda”.

[su_quote]Majas antonomasia adalah jenis majas yang menyebutkan sesuatu tidak menggunakan nama asli dari benda tersebut, melainkan menggunakan kata sifat.[/su_quote]

Jadi, majas ini menggunakan kata sifat sebagai pengganti dari nama asli seseorang maupun suatu benda.

Gaya bahasa antonomasia termasuk dalam salah satu jenis majas perbandingan karena kata sifat yang digunakan dalam majas ini merupakan kata pembanding dari suatu benda.

Contoh :

  • Si Cepat
  • Si Pandai
  • Si Kurus

Ciri-ciri Majas Antonomasia

ciri-ciri majas antonomasia
pixabay.com

Ciri-ciri majas antonomasia, yaitu :

  • Menggunakan kata sifat sebagai pengganti nama asli seseorang.
  • Menggunakan kata sifat sebagai pengganti nama asli dari suatu benda tertentu.

Fungsi Majas Antonomasia

fungsi
pixabay.com

Fungsi majas antonomasia, yaitu :

  • Digunakan untuk menyebutkan sesuatu tidak dengan nama aslinya, tetapi menggunakan kata sifat.
  • Digunakan supaya lebih mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
  • Digunakan untuk melabeli atau sebagai ciri khas dari seseorang atau benda tertentu.
  • Digunakan untuk menghindari kesan monoton pada kalimat yang ingin disampaikan.

Contoh Majas Antonomasia

contoh majas antonomasia
pixabay.com

Berikut contoh majas antonomasia dalam kalimat.

Contoh 1

  1. Saya meminta tolong kepada si tinggi untuk mengambilkan layangan adikku yang tersangkut di pohon mangga.
  2. Si sombong itu dijauhi oleh teman-temannya karena sikapnya yang tidak baik.
  3. Kapan pun kamu memerlukannya, si baik hati itu akan selalu siap sedia menolongmu.
  4. Tikus rakyat itu selalu mengambil uang masyarakat dengan semena-mena.
  5. Mata yang indah dari penduduk suku pedalaman itu memukau orang-orang yang melihatnya.
  6. Sudah ada banyak korban dari rayuannya, buaya darat itu tidak akan berani serius dengan kamu.
  7. Manusia baja itu sudah tidak mempan lagi ditembaki peluru, apalagi ditusuk pisau dapur.
  8. Walaupun dirinya sendiri sedang dalam keadaan susah, orang yang murah hati itu selalu memberikan sedikit makanan yang dimilikinya kepada anak-anak kurang mampu.
  9. Pria bertangan ringan itu sering bertengkar dengan warga sekitar kampung.
  10. Kamu tidak akan merasa nyaman jika selalu dekat dengan penipu.
  11. Beberapa masyarakat melaporkan jika uang mereka berhasil digelapkan oleh si pembohong.
  12. Si kepala besar sekarang terlihat jarang memperhatikan rekan kerjanya karena sering dipuji oleh bos.
  13. Si pintar itu berhasil memecahkan berbagai masalah yang sedang kita hadapi.
  14. Meskipun sudah mempunyai gunung emas, orang serakah tetap tidak akan pernah merasa puas dengan hartanya itu.
  15. Dia merasa lebih tenang karena sudah ada orang bijak yang akan memberinya jalan keluar dari setiap permasalahan.
  16. Pria kaya itu telah membagikan setengah total hartanya kepada anak yatim dan orang miskin di panti asuhan.
  17. Saya sudah memutuskan hubungan yang buruk ini karena tidak ada gunanya bahkan merugikan.
  18. Ia sudah mengajariku banyak hal tentang kehidupan ini, ia adalah permata dalam hidupku.
  19. Setiap kali ada kamera yang hendak memotretnya, si pemalu ini selalu berusaha untuk menghindar.
  20. Jangan melakukan hal-hal yang tidak disukainya jika kamu tidak ingin melihat si pemarah meluapkan emosinya padamu.

Contoh 2

  1. Ketika saya sedang kesulitan mengerjakan sesuatu, si pandai selalu membantuku sehingga pekerjaan ini menjadi semakin mudah diselesaikan.
  2. Kamu akan kesulitan ketika bersama peragu itu karena ia akan membuat suatu keputusan yang lama.
  3. Si kutu buku itu membaca buku setiap hari, sehingga ia mempunyai banyak pengetahuan mengenai berbagai hal.
  4. Sudah ada banyak infrastruktur pendidikan yang dibangun oleh si dermawan di Indonesia.
  5. Sebagai seorang pemuda penerus generasi bangsa ini, kita harus bisa mewarisi semangat sang pahlawan negeri ini.
  6. Memang susah membujuk dan menasehati si keras kepala ini.
  7. Darimana saja kamu, si kriting kelelahan mencari-carimu tadi sampai hari menjelang malam begini.
  8. Bagaimanapun juga kamu memperlakukan si penyabar itu, ia akan tetap berperilaku baik kepadamu.
  9. Dari kemarin, si cantik selalu datang kesini karena ingin bertemu denganmu.
  10. Pria tampan itu ingin berjabat tangan dengan dia ketika berada di acara pernikahannya.
  11. Meskipun ia belum menginjak usia dewasa, lelaki tangguh ini mampu menjadi tulang punggung keluarganya.
  12. Kami sudah lama tidak bertemu dengan si kurus lagi setelah dia pindah rumah karena orang tuanya dipindah tugaskan pada pekerjaannya.
  13. Telingaku terasa panas karena sering mendengar celotehan si cerewet itu.
  14. Walaupun sudah lama ditinggalkan oleh pasangannya, si setia ini tetap berharap dengan pasangannya itu dan tidak ingin bersama orang lain selain dirinya.
  15. Pembuat onar itu sudah dicap oleh guru-guru karena dia selalu membuat kegaduhan di kelas saat jam pelajaran sedang berlangsung.
  16. Berbicara dengan Pak Bolot memang susah, setiap kali kami mencoba untuk mengatakan tentang suatu hal kepadanya, perkataan kami sering tidak didengarkan.
  17. Apakah ia sedang sakit? sudah lama saya tidak melihat si manis di sekolah.
  18. Ibu Budi sedang menasehati dan menyemangati si pemalas karena dia sering tidak masuk sekolah dan mengabaikan pekerjaan rumahnya.
  19. Kasihan aku melihatnya, dari tadi si gemuk itu terus berusaha naik sepeda tetapi selalu terjatuh karena baru pertama kali mencobanya.
  20. Entah kenapa, pemain timnas Indonesia sering kewalahan ketika berhadapan dengan pemain jangkung dari Eropa.

Contoh Soal Majas Antonomasia

Setelah kamu selesai membaca beberapa contoh majas antonomasia di atas, sekarang kita akan mencoba mengerjakan contoh soal majas ini.

Contoh Soal 1

1. Perhatikan dan pilihlah kalimat di bawah ini yang menggunakan gaya bahasa antonomasia!

A. Perilaku Pak RT memang patut diteladani oleh siapapun, terutama warga sekitar karena beliau merupakan sosok pemimpin yang bertanggung jawab, amanah, dan jujur.

B. Andi sangat rajin membantu orang tuanya dan mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.

C. Walaupun dirinya sendiri sedang dalam keadaan susah, orang yang murah hati itu selalu memberikan sedikit makanan yang dimilikinya kepada anak-anak kurang mampu.

D. Ani selalu menolong teman-temannya yang sedang kesusahan, sehingga ia memiliki banyak teman.

Jawaban : C. Walaupun dirinya sendiri sedang dalam keadaan susah, orang yang murah hati itu selalu memberikan sedikit makanan yang dimilikinya kepada anak-anak kurang mampu.

Penjelasan : Jawaban dari contoh soal pertama ini adalah (C) karena di dalam kalimat tersebut mengandung kata pengganti dari nama seseorang dengan kata “orang yang murah hati”.

Hal ini menandakan jika orang tersebut merupakan seseorang yang baik hati dan suka menolong orang lain yang sedang kesusahan, meskipun dirinya sendiri sedang dalam keadaan susah.

Contoh Soal 2

2. Pilihlah dengan benar kalimat yang menggunakan gaya bahasa antonomasia berikut ini!

A. Pantas saja Ehsan menjadi gemuk, porsi makan setiap harinya saja sebanyak itu.

B. Hewan panda itu lucu sekali, tak heran jika banyak orang yang ingin melihatnya di kebun binatang.

C. Ketika melihat mangsanya di depan mata, singa itu langsung berlari dengan sepenuh tenaga untuk memburunya.

D. Ibu Budi sedang menasehati dan menyemangati si pemalas karena dia sering tidak masuk sekolah dan mengabaikan pekerjaan rumahnya.

Jawaban : D. Ibu Budi sedang menasehati dan menyemangati si pemalas karena dia sering tidak masuk sekolah dan mengabaikan pekerjaan rumahnya.

Penjelasan : Jawaban pada pertanyaan kedua ini adalah (D) karena pada kalimat tersebut mengandung kata sifat yang digunakan sebagai pengganti dari nama asli murid.

Murid tersebut diganti namanya dengan julukan si pemalas karena dia sering tidak masuk sekolah dan mengabaikan pekerjaan rumahnya.

Kesimpulan

Majas antonomasia adalah jenis majas yang menyebutkan sesuatu tidak menggunakan nama asli dari benda tersebut, melainkan menggunakan kata sifat.

Ada berbagai macam jenis majas, seperti majas perbandingan, majas penegasan, majas sindiran, dan majas pertentangan.

Gaya bahasa antonomasia termasuk dalam salah satu jenis majas perbandingan karena kata sifat yang digunakan dalam majas ini merupakan kata pembanding dari suatu benda.

Selain itu, jenis majas perbandingan lainnya yaitu majas hiperbola, majas simile, majas asosiasi, majas litotes, majas metafora, majas metonimia, majas sinestesia, majas alusio, dan lainnya.

Demikian pembahasan mengenai majas antonomasia ini, semoga bermanfaat dan membantu kegiatan belajar kamu.

Sekian.

Leave a Comment