Lompat jangkit termasuk dalam salah satu cabang olahraga atletik dari nomor lompat.
Sebenarnya gerakan gerakan lompat jangkit tidak terlalu berbeda dengan gerakan lompat jauh. Bedanya lompatan ini ada gerakan jangkit, melangkah, dan melompat.
Di mana sebelum mendarat di bak pasir, pelompat harus melakukan serangkaian 3 gerakan tersebut terlebih dahulu.
Sedangkan dalam lompat jauh, pelompat tidak perlu melakukan gerakan jingkat karena hanya melakukan lari awalan dan langsung melompat ketika sampai di balok tumpuan.
Apakah sebelumnya kamu sudah mengenalnya atau bahkan baru mendengar tentang olahraga ini? Untuk selengkapnya simak pembahasan berikut ini ya.
Pengertian Lompat Jangkit
Lompat jangkit adalah suatu lompatan yang rangkaian geraknya dilakukan dengan berjingkat, melangkah, dan melompat untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.
Lompat jangkit biasa disebut juga sebagai triple jump karena terdiri dari tiga urutan gerak yaitu berjingkat (hop), melangkah (step), dan gerakan melompat (jump).
Tiga macam gerakan itu dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan dalam satu rangkaian.
Lompat jangkit termasuk sebuah olahraga trek yang melibatkan jalur di lapangan, hampir sama dengan lompat jauh. Namun melibatkan gerakan jingkat, langkah, dan melompat.
Di mana pesaing berjalan menyusuri jalur dan melakukan satu jingkatan, satu langkah, lalu melompat ke dalam kotak pasir.
Sebenarnya, dalam lompat jungkit terjadi tiga kali tolakan, tiga kali melayang di udara, dan tiga kali pendaratan. Jarak lompatan di ukur dari kumulatif ketiga gerakan lompat jangkit.
Gerakan lompatan tersebut memproyeksikan pusat gaya berat tubuh pelompat di udara ke arah depan dengan melalui tiga tahapan lompatan/tumpuan.
Berdasarkan ketentuan, pelompat harus melakukan tiga kali menumpu, dua kali dilakukan dengan kaki yang sama dan diakhiri dengan gerakan lompat.
Hasil dari lompatan tergantung dari kecepatan horizontal, kekuatan, dan kelentukan otot kaki pelompat pada ketiga tahapan tumpuan itu. Sudut tumpuan yang tepat bisa membantu menjaga kecepatan gerakan.
Sejarah Lompat Jangkit
Olahraga lompat jangkit menjadi salah satu olahraga yang ikut serta dalam perlombaan Olimpiade modern pertama di Yunni pada tahun 1896, dan dimenangkan oleh seorang juara yang bernama James Connoly.
Teknik yang digunakan oleh Connoly saat itu sama dengan peraturan yang berlaku di masa sekarang. Yaitu Connoly menggunakan dua kaki yang sama untuk lompatan pertama dan kedua, lalu kaki satunya untuk melakukan lompatan terakhir.
Lompat jangkit terinspirasi oleh salah satu jenis olahraga lompat sejak era Yunani klasik, di mana pelompat akan melakukan beberapa kali lompatan sebelum lompatan terakhir.
Tetapi, hal tersebut tidak diketahui secara pasti tentang banyaknya lompatan yang dilakukan oleh atlet pada waktu itu dan peraturan dalam pertandingannya.
Sedangkan dalam mitologi Irlandia, disebutkan bahwa olahraga lompat jangkit sudah diperlombakan dalam pertandingan Irlandia kuno yang bernama Tailteann Games pada tahun 1829 sebelum masehi.
Dalam catatan itu, atlet melakukan lompatan sebanyak tiga kali atau sama dengan lompat jangkit pada masa ini.
Jika saat Olimpiade modern pertama, olahraga lompat jangkit hanya untuk atlet laki-laki. Maka beberapa tahun kemudian, tepatnya di tahun 1996, atlet perempuan akhirnya dapat ikut dalam kejuaraan lompat jangkit di Olimpiade Atlanta.
Teknik Dasar Lompat Jangkit
Ada 5 teknik dasar dalam olahraga lompat jangkit yang bisa kamu pelajari dan latih supaya makin jago mainnya, yaitu:
1. Awalan (Approach run)
Ketika awalan, atlet akan berlari sejauh maksimal 45 meter menuju papan tolakan untuk melakukan tolakan pertama (berjingkat).
Pada posisi ini atlet akan melakukan persiapan dengan start berdiri. Sebelumnya ia harus rileks, mengatur nafas, dan fokus pada papan tolakan.
Apabila sudah siap, atlet akan berlari dengan kecepan sedang menuju ke kecepatan tinggi.
Peralihan dari kecepatan sedang menuju tinggi hanya sebentar saja, sebab dalam lompat jangkit atlet harus berlari secepatnya agar bisa memiliki momentum lompatan yang bagus.
Biasanya, para atlet akan berlari dengan langkah kaki yang jauh dan berfungsi sebagai metode untuk mempersiapkan kaki melakukan tiga kali lompatan dengan jarak sejauh mungkin di setiap lompatan.
2. Berjingkat (Hop)
Berjingkat atau lompatan pertama dilakukan menggunakan kaki terkuat sebagai tolakan.
Saat melakukan tolakan, kaki tidak boleh melebihi papan tolakan (sesuai peraturan yang berlaku) namun boleh dilakukan sebelum papan tolakan.
Setelah melakukan tolakan, supaya bisa menghasilkan lompatan yang jauh umumnya para atlet akan mengayunkan kaki ketika melayang di udara, dan mendarat dengan kaki yang sama pada saat tolakan untuk melakukan tolakan kedua (melangkah).
3. Melangkah (Step)
Kaki yang digunakan untuk melakukan tolakan ini sama dengan kaki yang digunakan pada tolakan pertama.
Setelah lompatan kedua dilakukan, pada waktu melayang kaki satunya segera diayunkan ke depan dan bersiap untuk mendarat sekaligus melakukan tolakan.
4. Melompat (Jump)
Kaki yang dipergunakan untuk melakukan tolakan terakhir adalah kaki satunya yang tidak digunakan untuk melakukan tolakan pertama dan kedua.
Begitu mendarat, maka selanjutnya kaki ini akan langsung melakukan tolakan ke arah depan dengan membungkukkan badan agar condong ke depan.
Tujuan dari membungkukkan badan ialah, supaya tubuh tidak terlalu banyak bergesekan dengan udara yang akan mengurangi jarak lompatan, yang kedua tubuh ini berfungsi untuk bersiap mendarat.
Bila tubuh membungkuk, kemungkinan tubuh akan jatuh ke belakang ketika mendarat bisa diminimalisir.
Sebab titik pendaratan yang diukur yakni bagian organ tubuh yang jatuh paling dekat dengan bibir bak pasir bagian depan.
5. Mendarat
Pendaratan harus dilakukan dengan menggunakan kedua kaki untuk menghindari terjadinya cedera pada pemain.
Jika atlet ingin mendarat menggunakan satu kaki, hal ini masih diperbolehkan. Tetapi demikian, pendaratan dengan satu kaki sangat dihindari karena bisa mengakibatkan cedera serius.
Usahakan ketika mendarat tubuh tidak jatuh ke belakang.
Meski demikian, banyak juga atlet profesional yang mendarat dengan kedua kaki sekaligus terjatuh ke belakang karena saking besarnya energi yang dipergunakan untuk melompat.
Sehingga menghasilkan jarak yang jauh dan membuat tubuh sulit untuk tidak jatuh ke belakang.
Ukuran Lapangan Lompat Jangkit
Bentuk lapangan lompat jangkit hampir sama dengan lompat jauh. Di dalamnya ada bak pasir berukuran 10 x 2,75 m dengan tambahan lintasan lari berukuran 40 – 45 m.
Adapun papan lompat berukuran 1,22 x 0,2 x 0,05 m dan ukuran balok tumpu menuju bak pasir sekitar ± 13 m
Bak yang digunakan untuk pendaratan diisi dengan pasir halus dan bebas dari kerikil-kerikil tajam, sehingga saat pelompat sedang mendarat tidak akan mengalami cedera.
Keterangan ukuran lapangan lompat jangkit yaitu:
- Panjang bak pasir: 7 – 9 meter
- Lebar bak pasir: 2,75 meter
- Panjang lintasan lari: minimal 40 meter
- Lebar lintasan lari atau lintasan awal: 1,22 meter
- Panjang balok tumpu: 1,22 meter
- Lebar balok tumpu: 20 cm
Peraturan Lompat Jangkit
Peraturan dari olahraga lompat jangkit meliputi beberapa hal penting, antara lain:
- Pemain yang melompat sebelum sampai di balok tumpuan, tetap dinyatakan sah.
- Setelah melakukan tolakan pertama, pendaratan menggunakan kaki yang lainnya,
- Setelah melakukan tolakan kedua, harus menggunakan kaki yang lain juga ketika mendarat.
- Pemain diberikan waktu 1,5 – 2 menit untuk melakukan lompatan.
- Jika sedang melompat menyentuh tanah dengan kaki ayun, Pemain dianggap melakukan pelanggaran.
- Pengukuran dalam lompat jangkit dilakukan oleh juri pengukur, biasanya ada dua orang.
Terdapat peraturan khusus untuk melakukan pengukuran lompatan dengan benar.
Berikut cara mengukur lompatannya:
- Pengukuran hampir sama dengan olahraga lompat jauh, yaitu dilakukan oleh dua orang yang bertugas sebagai juri ukur.
- Dilaksanakan setelah pelompat dinyatakan sah oleh juri. Pengukuran diawali dari ujung balok tumpu menuju titik awal pendaratan kaki pada bak pasir.
- Jika pelompat keluar bak pasir dengan cara berjalan mundur, maka pengukurannya dilakukan menuju jarak tumpuan kaki terakhir pelompat saat mundur. Maka dari itu pelompat diharuskan untuk melangkah maju.
- Pengukuran harus dilakukan secara teliti karena jarak 1 cm saja akan sangat berpengaruh.
- Pengukuran harus menggunakan satu alat saja. Lalu hasil dari lompatan tersebut dicatat oleh pencatat perlombaan.
- Apabila dalam perlombaan terdapat hasil akhir yang sama, maka pelompat yang memiliki nilai sama diberikan kesempatan untuk melompat lagi. Tetapi jika nilai masih sama. maka akan dilihat dari prestasi masing-masing atlet. Bila masih sama lagi, maka akan diadakan undian untuk memperoleh pemenangnya.
[su_note note_color=”#f0d011″ text_color=”#000000″]Pelajari juga: Lompat Galah[/su_note]
Peralatan Lompat Jangkit
Dalam olahraga atletik ini, tentunya juga memerlukan peralatan-peralatan penting lainnya selain kostum atlet.
Berikut beberapa peralatan yang digunakan dalam pertandingan lompat jangkit:
- Lapangan lompat jangkit
- Peluit, untuk aba-aba
- Bendera juri
- Pengeras suara, untuk memanggil atlet dan mengumumkan hasil lompatan
- Kamera pemantau lompatan
- Alat pengukur lompatan
- Alat pengukur kecepatan angin
- Alat untuk meratakan pasir
Sekian pembahasan tentang lompat jangkit ini, semoga membantu. Setelah ini kamu bisa membaca gaya lompat tinggi dengan berbagai tekniknya.