Letak astronomis ASEAN adalah letak suatu wilayah yang dilihat dari posisi garis bujur dan garis lintang.
Garis bujur merupakan garis khayal atau imajiner yang menghubungkan antara Kutub Selatan dan Kutub Utara bumi secara vertikal.
Garis bujur dibagi menjadi dua, yaitu Bujur Barat (BB) untuk belahan bumi bagian barat dan Bujur Timur (BT) untuk belahan bumi bagian timur.
Sedangkan Garis Lintang merupakan garis yang membagi bumi menjadi dua wilayah sama besar secara horizontal, yaitu bumi bagian utara dan selatan.
Secara letak astronomis, ASEAN terletak pada garis 28°LU – 11°LS dan 93°BT – 141°BT.
Garis tersebut menunjukan letak astronomis Asean dari paling timur hingga paling barat dan ujung utara sampai ujung selatan.
Berdasarkan data tersebut, berarti secara vertikal wilayah ASEAN memiliki luas yang membentang dari 28 derajat lintang utara sampai 11 derajat lintang selatan.
Sedangkan secara horizontal, wilayah ASEAN meembentang dari 95 derajat sampai 141 derajat bujur timur.
Seluruh wilayah ASEAN berada di bumi bagian timur. Namun jika secara vertikal, wilayah ASEAN berada di bumi bagian utara dan selatan.
Letak Astronomis Negara-negara ASEAN
1. Indonesia
Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU – 11°LS dan 95°BT – 141°BT dan berada di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Australia.
Wilayahnya terbentang sepanjang 3.977 mil di antara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Berdasarkan letak astronomis Indonesia jika dilihat dari garis lintang, maka Indonesia termasuk ke dalam wilayah beriklim tropis.
Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5°LU dan 23,5°LS.
Sedangkan jika ditinjau dari garis bujur, maka Indonesia dibagi menjadi tiga daerah waktu, yaitu Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia bagian Timur (WIT).
2. Malaysia
Posisi Malaysia terletak pada koordinat 1°LU – 7°LS dan 100°BT – 120°BT.
Berdasarkan letak astronomisnya, iklim di Malaysia adalah tropis khatulistiwa.
iklim tropis khatulistiwa memiliki ciri-ciri, yaitu :
- Angin muson barat daya (April hingga Oktober).
- Angin muson timur laut (Oktober hingga Februari).
3. Singapura
Singapura merupakan negara terkecil di Asia Tenggara karena memiliki wilayah yang paling kecil menurut letak geografis ASEAN.
Letak astronomis Singapura adalah 1°11’LU – 1°28’LU dan 103°38’BT – 104°5’BT.
Berdasarkan letak astronomisnya, Singapura memiliki iklim tropis dan tidak ada musim yang berbeda, kesamaan suhu, kelembapan tinggi, dan curah hujan yang melimpah.
Suhu di negara ini berkisar antara 22°C – 34°C. Kelembapannya memiliki rata-rata yang relatif berkisar antara 90% di pagi hari dan 60% di sore hari.
Ketika cuaca hujan datang terus-menerus, kelembapan relatif dapat mencapai 100%.
Bulan Mei dan Juni merupakan bulan terpanas, sedangkan bulan November dan Desember merupakan musim muson basah.
Jarak waktu hari di hampir sama sepanjang tahun, karena Singapura terletak dekat dengan garis khatulistiwa.
Sekitar 23% dari daratan Singapura terdiri dari hutan dan cagar alam. Urbanisasi (perpindahan penduduk) membuat banyak daerah hutan hujan utama berkurang.
Sekarang hanya menyisakan wilayah utama di daerah Cagar Alam Bukit Timah. Ada berbagai taman yang dijaga, seperti Singapore Botanic Gardens.
4. Brunei Darussalam
Letak astronomis Brunei Darussalam adalah 4°LU – 6°LU dan 114°BT – 115°BT.
Berdasarkan letak astronomisnya Brunei Darussalam beriklim tropis khatulistiwa, dengan suhu dan kelembapan yang tinggi, serta sinar matahari dan hujan lebat sepanjang tahun.
5. Filipina
Letak astronomis Filipina adalah 5°LU – 21°LU dan 117°BT – 121°BT.
Berdasarkan letak astronomisnya, iklim di Filipina adalah tropis basah.
Secara geografis, batas wilayah negara Filipina, yaitu :
- Di sebelah utara Filipina berbatasan dengan Laut Cina Selatan dan Cina.
- Di sebelah timur berbatasan dengan Laut Filipina.
- Di sebelah selatan berbatasan dengan Laut Sulawesi, dan.
- Di sebelah barat berbatasan dengan Laut Cina Selatan.
6. Thailand
Letak astronomis Thailand adalah 6°LU – 21°LU dan 97°BT – 106°BT.
Berdasarkan letak astronomisnya, Thailand memiliki iklim tropis.
Pada pertengahan bulan Mei dan September ada muson hujan, hangat, dan berawan dari sebelah barat daya.
Serta muson kering dan sejuk dari sebelah timur laut pada bulan November sampai pertengahan Maret.
Tanah genting di sebelah selatan cuacanya sering panas dan lembab.
Secara geografis, batas wilayah negara Thailand, yaitu :
- Di sebelah utara berbatasan dengan Laos dan Myanmar.
- Di sebelah timur berbatasan dengan Laos dan Kamboja.
- Di sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Siam dan Malaysia.
- Di sebelah barat berbatasan dengan Laut Andaman dan Myanmar.
7. Kamboja
Letak astronomis Kamboja adalah 10°LU – 15°LU dan 102°BT – 108°BT.
Berdasarkan letak astronomisnya, Kamboja memiliki iklim tropis basah dan kering.
Secara geografis batas wilayah Kamboja, yaitu :
- Di sebelah utara berbatasan dengan Thailand dan Laos.
- Di sebelah timur berbatasan dengan Vietnam.
- Di sebelah selatan berbatasan dengan Vietnam dan Teluk Thailand.
- Di sebelah barat berbatasan dengan Thailand dan Teluk Thailand.
8. Vietnam
Letak astronomis Vietnam adalah 8°LU – 22°LU dan 104°BT – 108°BT.
Vietnam memiliki ikilm sedang di bagian utara dan iklim tropis di selatan. Rata-rata kelembapan 84% sepanjang tahun.
Namun, karena tedapat perbedaan pada garis lintang dan keanekaragaman topografi. Iklim di Vietnam menjadi beragam antara satu tempat dengan tempat lainnya.
Pada bulan November hingga April, biasanya terjadi musim dingin atau musim kering.
Angin muson bertiup dari timur laut sepanjang pantai Cina sampau ke teluk tonkin, menyebabkan kelembapan meningkat.
Dampak yang terjadi karena hal tersebut adalah sebagian besar wilayah Vietnam ketika musim dingin menjadi kering.
Rata-rata suhu tahunan Vietnam di dataran rendah lebih tinggi daripada di dataran tinggi dan pegunungan.
9. Laos
Letak astronomis Laos adalah 14°LU – 22°LU dan 100°BT – 107°BT.
Berdasarkan letak astronomisnya, Laos termasuk ke dalam wilayah beriklim tropis dengan suhu rata-rata per tahun antara 26°C – 28°C. Sedangkan curah hujan rata-rata tahunan adalah 1.500 mm – 2.500 mm.
Ada tiga musim di Laos, yaitu :
- Musim hujan yang panas pada bulan Juni – Oktober, dipengaruhi oleh angin musim barat daya.
- Musim Kemarau yang sejuk pada bulan November – Februari, dipengaruhi oleh angin musim timur.
- Musim pancaroba yang kering dan panas pada bulan Maret – Mei.
10. Myanmar
Letak astronomis Myanmar adalah 11°LU – 28°LU dan 92°BT – 101°BT.
Berdasarkan letak astronomisnya, Myanmar memiliki iklim Tropis, subtropis, dan angin musim.
Ada tiga macam musim di Myanmar, yaitu :
- Musim hujan yang basah dan sejuk pada bulan Mei – Oktober yang dipengaruhi oleh angin musim barat daya.
- Musim kemarau yang sejuk pada bulan November – Februari.
- Musim kemarau yang panas pada bulan Maret – April.
Suhu udara rata-rata di Myanmar 27°C dan semakin ke utara akan bertambah dingin.
Wilayah dataran rendah Mandalay merupakan daerah bayangan hujan, karena hanya mendapat curah hujan rata-rata 700 mm per tahun .
Pengaruh Letak Astronomis ASEAN
Ada beberapa pengaruh yang ditimbulkan sebab letak astronomis ASEAN, jika dilihat dari posisi garis lintang dan garis bujurnya.
Iklim
Mayoritas negara-negara di ASEAN beriklim tropis karena ada yang dilewati dan berdekatan dengan garis khatulistiwa.
Sebab iklim tropis tersebut, wilayah Asia Tenggara akan mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun.
Cuaca
Masing-masing negara di ASEAN seperti Indonesia dan Malaysia hanya memiliki 2 musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Namun, karena ada perubahan cuaca yang tidak menentu, sebagian kecil wilayah Vietnam bagian utara terkadang terjadi musim dingin (turun salju).
Curah Hujan
Dampak letak astronomis ASEAN terhadap curah hujan adalah terjadinya curah hujan tinggi pada sebagian besar wilayah Asia Tenggara.
Sehingga banyak wilayah yang membentuk hutan hujan tropis.
Kelembapan Udara
Kawasan ASEAN memiliki tingkat kelembapan udara yang tinggi.
Adanya penguapan yang tinggi juga menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Ekonomi
Iklim tropis di ASEAN banyak dimanfaatkan oleh para petani untuk bertani dan bercocok tanam.
Sehingga kebanyakan sektor ekonomi negara-negara ASEAN fokus pada bidang pertanian.
Pembagian Waktu
Salah satu pengaruh yang disebabkan oleh letak astronomis ASEAN adalah pada pembagian waktu wilayah.
Pembagian waktu di ASEAN ada tiga, yaitu GMT+7, GMT+8. dan GMT+9.
Kesimpulan
Letak astronomis ASEAN adalah letak suatu wilayah yang dilihat dari posisi garis bujur dan garis lintang.
Secara astronomis, ASEAN terletak pada 28°LU – 11°LS dan 93°BT – 141°BT.
Berdasarkan data tersebut, berarti secara vertikal wilayah ASEAN memiliki luas yang membentang dari 28 derajat lintang utara sampai 11 derajat lintang selatan.
Sedangkan secara horizontal, wilayah ASEAN meembentang dari 95 derajat sampai 141 derajat bujur timur.
Latar belakang beridirinya ASEAN dipelopori oleh lima negara di Asia Tenggara sekaligus yang menjadi anggota pertama di organisasi ASEAN.
Adapun dampak dari letak astronomis ASEAN terhadap iklim, cuaca, curah hujan, kelembapan udara, ekonomi, dan pembagian waktunya.
Demikian pembahasan mengenai letak astronomis ASEAN, semoga dapat memudahkan kamu dalam kegiatan belajar.
Sekian.