Tawangmangu adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kecamatan ini terletak di lereng barat Gunung Lawu sehingga daerahnya subur, dikelilingi hutan, dan perbukitan.
Kecamatan Tawangmangu terkenal memiliki banyak tempat wisata yang indah dan sejuk, sehingga membuat banyak wisatawan yang ingin berkunjung disini.
Salah satu objek tujuan wisata di Tawangmangu adalah air terjun Grojogan Sewu, selain itu daerah ini juga terkenal dengan hasil produksi pertanian sayur mayur.
Saya akan menceritakan pengalaman saat berwisata bersama keluarga di Tawangmangu.
Persiapan Sebelum Berangkat ke Tawangmangu
Saat itu saya dan keluarga sedang menikmati hari libur lalu kami berencana untuk berwisata ke Tawangmangu. Akhirnya pada keesokan harinya kami memutuskan untuk berwisata ke Tawangmangu.
Sebelum berangkat ke Tawangmangu saya melakukan persiapan terlebih dahulu.
Persiapan yang dilakukan tidak terlalu banyak dan hanya membawa sedikit barang karena kami disana hanya sebentar dan tidak menginap.
Persiapan yang dilakukan
- Mandi
- Memakai pakaian
- Memakai jaket
- Membawa tas
- Membawa uang
- Membawa handphone
Persiapan yang dilakukan hanya itu saja, membawa jaket supaya tidak kedinginan di Tawangmangu nanti.
Barang yang dibawa sesuai dengan kebutuhan, tidak perlu membawa banyak barang, apalagi tempat wisata tidak terlalu jauh dari rumah dan kami disana hanya sebentar.
Berangkat ke Tawangmangu
Setelah selesai melakukan persiapan kemudian kami berangkat ke Tawangmangu naik sepeda motor dari Kota Surakarta(Solo) menuju ke Tawangmangu dengan jarak tempuh sekitar satu jam.
Di perjalanan kami melewati pemandangan yang begitu indah dan udaranya sejuk saat sampai di Tawangmangu. Banyak perbukitan, pertanian, dan hutan.
Perjalanan menuju Tawangmangu melewati jalan yang berkelok dan tanjakan yang cukup curam, harus ekstra hati-hati aja saat berkendara supaya tetap aman, safety is number one.
Cuaca disana sangat dingin padahal saat itu siang hari tetapi masih banyak kabut seperti suasana di pagi hari.
Banyak petani yang sedang bertanam dan mengambil hasil panen pertanian mereka.
Tanaman yang ditanam pun beragam, seperti sayur bayam, kubis, padi, strawberry, wortel, dan lainnya.
Tanahnya yang subur membuat daerah ini mempunyai berbagai macam tanaman yang ditanam disini menjadi tumbuh subur dan tetap hidup.
Hal ini dapat menjadi sumber penghasilan masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan mencari nafkah untuk keluarganya.
Pemandangan sekitar saat perjalanan menuju Tawangmangu memang begitu indah, ditambah banyak lahan sawah yang dibuat terasering membuat pemandangan alam disana semakin terlihat indah.
Sampai di Tawangmangu
Sampai di Tawangmangu kami pun berhenti di tempat wisata Grojogan Sewu, disana sudah terlihat banyak kendaraan di tempat parkir yang memanjang sampai luar lahan parkir di dekat jalan.
Para wisatawan yang lain sangat antusias ingin segera masuk ke dalam tempat wisata dan menikmati keindahan pemandangan alamnya.
Suhu udara disana sangat dingin seperti di tengah sawah saat pagi hari, tetapi angin cukup kencang dan sejuk.
Bahkan saat sampai disana dan mau masuk ke Grojogan Sewu saya sempat bolak-balik ke kamar mandi untuk BAK karena begitu dinginnya suhu udara disana.
Saat meyentuh air di kamar mandi saya sedikit terkejut karena airnya sangat dingin seperti air es tetapi jernih.
Sebelum masuk ke Grojogan Sewu kami sarapan terlebih dahulu di warung dekat pintu masuk.
Masuk ke Grojogan Sewu
Selesai sarapan kami membeli tiket dan masuk ke Grojogan Sewu, setelah melewati pintu masuk lalu menuruni 1250 anak tangga, lumayan jauh dan bikin pegel, anggap aja olahraga pagi sebelum lihat air terjun.
“Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.
Bersakit-sakit dahulu, lihat air terjun kemudian.”
hehe.
Saat melewati anak tangga saya melihat banyak pohon yang tumbuh tinggi dan besar, tidak seperti tumbuhan di sekitar rumah saya yang ukurannya lebih kecil, disana bisa dua kali lipat lebih besar.
Di sekitar pohon dan tanaman juga terlihat banyak monyet jinak yang bebas berkeliaran.
Para pengunjung terkadang berhenti sejenak untuk melihat monyet atau memberi makan.
Sampai di bawah saya dan kakak ke kamar mandi lagi karena kedinginan.
Saya selesai duluan dan menunggu di tangga dekat pohon.
Saat sedang menunggu ada seorang pengunjung yang mendekat dan bertanya, ternyata dia minta tolong difotoin, fotografer dadakan nih, hehe.
Semua sudah berkumpul dan kami melanjutkan perjalanan ke air terjun, jalannya semakin sempit dan ramai penuh sesak.
Pengunjung yang lelah bisa beristirahat di bebatuan dekat jalan, Ayah dan Ibu beristirahat disana, saya dan kakak melanjutkan perjalanan menuju air terjun.
Rintangan terakhir yang harus dilewati adalah bebatuan yang menanjak di aliran air, saat melewatinya harus ekstra hati-hati supaya tidak tergelincir dan jatuh.
Akhirnya kami sampai di dekat air terjun, pemandangannya sangat indah, air terjun mengalir begitu deras dan udaranya sejuk, masyaallah.
Kami menikmati pemandangan disana sejenak kemudian berfoto bersama dan beristirahat, setelah itu kami kembali ke atas hendak pulang.
Berjalan melewati 1250 anak tangga lagi.
Saat di pertengahan jalan ada seorang pengunjung yang kelelahan lalu pingsan, pengunjung lainnya bergegas membantu dan tidak lama kemudian dia sadarkan diri, alhamdulillah.
Kami pun sampai di tempat parkir dan pulang ke rumah.
Makan Sate Kelinci
Saat di pertengahan jalan pulang ke rumah kami mampir ke rumah makan sate kelinci.
Ini baru pertama kalinya kami makan sate kelinci dan karena penasaran dengan rasanya akhirnya mencoba disana.
Ternyata rasanya mirip dengan sate yang lain, hanya saja dagingnya lebih kecil.
Setelah selesai makan kami melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.
Penutup
Berwisata bersama keluarga ke Tawangmangu menjadi salah satu pengalaman indah yang saya alami, karena ini merupakan pertama kalinya saya pergi liburan bersama keluarga tercinta.
Perjalanan menuju air terjun memang melelahkan tetapi usaha tidak akan menghianati hasil, apabila gagal ya coba lagi.
Sekian.