Simbiosis Komensalisme – Setiap makhluk hidup, baik itu hewan, tumbuhan, maupun manusia tentu akan membutuhkan pasangan atau teman hidup.
Seperti halnya manusia sebagai makhluk sosial, yang berarti kita tidak bisa hidup sendiri di dunia ini dan sangat membutuhkan orang lain.
Hewan dan tumbuhan pun demikian, mereka akan mengalami interaksi biologis dengan jenis makhluk hidup lain pada suatu ekosistem kehidupan.
Dalam ilmu biologi, hal ini biasa disebut dengan simbiosis, yaitu sebuah interaksi biologis atau keadaan hidup bersama secara erat antara dua organisme yang berbeda.
Setiap organisme yang terlibat dalam simbiosis, masing-masing disebut simbion. Simbion ini dapat berasal dari spesies yang sama atau berbeda.
Berikut pembahasan mengenai pengertian serta contoh simbiosis komensalisme.
Pengertian Simbiosis Komensalisme
Simbiosis Komensalisme adalah sebuah hubungan antara dua organisme atau makhluk hidup yang berbeda, dimana salah satu pihak mendapatkan keuntungan, namun pihak lainnya tidak merasa dirugikan dan tidak diuntungkan.
Jadi, pada simbiosis komensalisme, makhluk hidup yang tinggal bersama akan terdapat salah satu pihak yang akan diuntungkan dan pihak lainnya tidak terpengaruh dengan keberadaannya.
Contoh Simbiosis Komensalisme
Contoh makhluk hidup yang mengalami simbiosis komensalisme :
- Penyu dengan Ikan Remora
- Penyu dengan Ikan Pilot
- Ikan Hiu dengan Ikan Remora
- Ikan Paus dengan Remora
- Udang dengan Timun Laut
- Ikan Goby dengan Bulu Babi
- Kepiting dengan Cacing Pipih
- Tumbuhan Anggrek dengan Pohon Mangga
- Tumbuhan Anggrek dengan Pohon Randu
- Tumbuhan Paku dengan Pohon Jati
- Paku Tanduk Rusa dengan Tumbuhan Inangnya
- Sirih dengan Tumbuhan Inangnya
- Katak dengan Pepohonan
- Serigala Emas dengan Harimau
- Burung Puffin dengan Kelinci
- Kalajengking Tanpa Sengat dengan Kumbang Besar
- Burung Kuntul dengan Hewan Ternak
- Bakteri Pembusuk Pada Usus Manusia
Berikut penjelasan tentang simbiosis komensalisme pada makhluk hidup di atas beserta gambarnya :
1. Hubungan antara Penyu dengan Ikan Remora
Ikan remora merupakan ikan yang suka menempel pada tubuh ikan besar seperti hiu, paus, salah satunya penyu.
Ikan remora akan menempel pada tubuh penyu menggunakan piringan penghisap.
Hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi ikan remora karena tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga saat berenang.
Sedangkan untuk penyu, hal ini tidak menjadi masalah dan tidak mempengaruhi keadaannya, baik itu untung maupun rugi.
2. Hubungan antara Penyu dengan Ikan Pilot
Penyu dengan ikan pilot memiliki hubungan yang menguntungkan salah satu pihak dan tidak mempengaruhi apapun pada pihak lain.
Ikan pilot hidup di sekeliling penyu untuk mendapatkan sisa-sisa makanan seperti parasit yang ada pada tubuh penyu.
Sehingga hubungan antara ikan pilot dan penyu hanya memberikan keuntungan bagi ikan pilot dengan mendapatkan makanan.
Sementara untuk penyu, dengan kehadiran ikan pilot di kehidupan penyu sama sekali tidak berpengaruh baginya.
3. Hubungan antara Ikan Hiu dengan Ikan Remora
Pada ummnya, ikan remora lebih memilih ikan hiu sebagai inangnya karena hiu berenang cenderung lebih lambat jika dibandingkan ikan besar lainnya, sehingga mudah untuk diikuti.
Ikan remora tidak termasuk dalam kategori ikan parasit.
Tujuan mereka selalu menempel pada tubuh ikan hiu adalah supaya tetap aman karena banyak ikan pemangsa atau predatornya yang takut pada ikan hiu.
Selain itu, ikan ini juga akan lebih mudah mendapatkan makanan dari sisa-sisa makanan ikan hiu.
Sedangkan untuk ikan hiu sendiri, dengan kehadiran ikan remora ini tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
4. Hubungan antara Ikan Paus dengan Ikan Remora
Ikan paus dan ikan remora memiliki hubungan yang hampir sama dengan hubungan antara ikan hiu dan ikan remora.
Ikan remora akan melekat pada tubuh ikan paus, kemanapun ia pergi akan selalu diikuti.
Ikan remora juga akan memakan sisa-sisa makanan ikan paus.
Hal ini menjadi keuntungan bagi ikan remora karena tidak perlu repot-repot mencari makanan lagi dan tidak mengeluarkan banyak tenaga ketika berenang.
Sementara bagi ikan paus, hal tersebut tidak menjadi masalah dan tidak mempengaruhi kondisi untung atau rugi.
5. Hubungan antara Udang dengan Timun Laut
Hubungan antara udang dan timun laut juga termasuk dalam salah satu contoh hewan yang mengalami simbiosis komensalisme organisme laut.
Interaksi biologis mereka, yaitu udang biasanya akan menunggangi mentimun laut.
Tujuan hal tersebut adalah untuk memperoleh sisa-sisa makanan dari timun laut.
Sehingga udang akan memperoleh keuntungan berupa mendapatkan makanan dari sisa-sisa makanan dari timun laut.
Sedangkan timun laut tidak akan mendapatkan keuntungan maupun kerugian dengan kehadiran udang.
6. Hubungan antara Ikan Goby dengan Bulu Babi
Interaksi biologis yang terjadi pada ikan goby dan bulu babi termasuk dalam bentuk simbiosis komensalisme.
Ikan goby akan bersembunyi di antara celah-celah pada bulu babi yang beracun.
Hal tersebut berfungsi untuk melindungi tubuh ikan goby yang berukuran kecil dari serangan predatornya.
Sehingga ikan goby akan mendapatkan keuntungan terlindungi dari predatornya.
Sementara bulu babi yang ditumpangi ikan goby, tidak mendapatkan pengaruh dengan kehadirannya, baik itu dalam bentuk keuntungan maupun kerugian.
7. Hubungan antara Kepiting dengan Cacing Pipih
Salah satu contoh simbiosis komensalisme di ekosistem perairan adalah hubungan antara cacing pipih dan kepiting.
Cacing pipih biasanya menempel pada kepiting, tujuannya sama dengan ikan remora yang membutuhkan makanan dari inangnya, yaitu untuk mendapatkan sisa-sisa makanan pada kepiting.
Sehingga dengan adanya kepiting ini sangat menguntungkan bagi cacing pipih karena dapat memperoleh makanan dari sisa-sisa makanannya.
Sementara kepiting tidak merasa dirugikan atau tidak diuntungkan dengan kehadiran cacing pipih dalam kehidupannya.
8. Hubungan antara Tumbuhan Anggrek dengan Pohon Mangga
Tumbuhan anggrek mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan menempel pada pohon mangga.
Hal tersebut berfungsi supaya anggrek memperoleh sinar matahari, air, dan zat-zat seperti zat anorganik dari kulit batang yang diperlukan dalam proses fotosintesis tumbuhan anggrek.
Sehingga tumbuhan anggrek akan mendapatkan keuntungan, sementara pohon mangga tidak terpengaruh, baik itu dirugikan maupun diuntungakan dengan keberadaan tumbuhan anggrek.
Maka dari itu, kedua organisme ini juga mengalami simbiosis komensalisme.
9. Hubungan antara Tumbuhan Anggrek dengan Pohon Randu
Interaksi biologis antara tumbuhan anggrek dan pohon randu sama dengan interaksi tumbuhan anggrek dan pohon mangga seperti penjelasan di atas tadi.
Tanaman anggrek akan menempel erat pada pohon randu untuk mendapatkan sinar matahari, air, dan zat-zat yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
Sehingga tanaman anggrek memperoleh keuntungan karena hal tersebut, sedangkan pohon randu tidak akan dirugikan maupun diuntungkan dengan kehadiran anggrek.
10. Hubungan antara Tumbuhan Paku dengan Pohon Jati
Salah satu contoh simbiosis komensalisme adalah hubungan antara tumbuhan paku dengan pohon jati.
Tumbuhan paku menempel pada pohon jati. Hal ini bertujuan supaya tumbuhan paku dapat memperoleh cahaya matahari.
Sehingga tumbuhan paku akan mendapatkan keuntungan dengan memperoleh sinar matahari.
Sementara pohon jati tidak terpengaruh dengan keberadaan tumbuhan paku pada dirinya tersebut.
11. Hubungan antara Paku Tanduk Rusa dengan Tumbuhan Inangnya
Tanaman paku tanduk rusa menempel erat pada pohon inangnya untuk mendapatkan cahaya matahari, air, serta bahan untuk keperluan proses fotosintesis lainnya.
Pada hubungan antara kedua organisme ini, paku tanduk rusa mendapatkan keuntungan karena memperoleh bahan-bahan untuk proses fotosintesis.
Sementara tumbuhan inangnya tidak merasa dirugikan dan tidak diuntungkan dengan kebaradaan paku tanduk rusa.
Sehingga hubungan antara paku tanduk rusa dan tumbuhan inangnya termasuk dalam bentuk simbiosis komensalisme.
12. Hubungan antara Tumbuhan Sirih dengan Tumbuhan Inangnya
Tumbuhan sirih sering hidup dengan mengikuti tumbuhan inangnya.
Hal tersebut dilakukan supaya tumbuhan sirih memperoleh sinar matahari sebagai bahan untuk melakukan proses fotosintesis tumbuhan.
Sehingga tumbuhan sirih akan memperoleh keuntungan, sedangkan tumbuhan inangnya tidak akan dirugikan maupun diuntungkan dengan keberadaannya.
13. Hubungan antara Katak dengan Pepohonan
Interaksi biologis antara katak dan pepohonan juga termasuk dalam bentuk simbiosis komensalisme.
Katak menggunakan daun dan bagian-bagian lainnya pada pohon sebagai tempat berteduh dan berlindung ketika sedang terjadi cuaca tertentu seperti turun hujan atau angin kencang.
Keuntungan yang diperoleh katak, yaitu mendapatkan tempat berteduh dan berlindung, sedangkan pohon tidak merasa terganggu dan tidak diuntungkan maupun dirugikan dengan keberadaannya.
14. Hubungan antara Serigala Emas dengan Harimau
Dua hewan karnivora, yaitu serigala emas yang dikenal sebagai canis atau golden jackals dan harimau juga dapat mengalami simbiosis komensalisme.
Hubungan ini terjadi ketika terdapat salah satu serigala emas yang terpisah dari kawanannya, maka ia akan mengikuti harimau dari belakang supaya mendapatkan makanan (mangsa) berupa sisa-sisa makanan harimau.
Sehingga serigala emas akan memperoleh keuntungan karena mendapatkan makanan dari sisa-sisa makanan harimau.
Sementara harimau tidak terpengaruh untung atau rugi karena sudah kenyang dan tidak memerlukannya lagi.
15. Hubungan antara Burung Puffin dengan Kelinci
Burung puffin atlantik, sejenis burung laut juga memiliki hubungan simbiosis komensalisme dengan kelinci.
Pada umumnya, burung puffin akan menggunakan liang lubang galian yang sudah dibuat oleh kelinci sebagai tempat untuk beristirahat.
Sehingga burung puffin atlantik memperoleh keuntungan karena hal tersebut, sementara kelinci tidak diuntungkan maupun dirugikan dengan keberadaannya.
16. Hubungan antara Kalajengking Tanpa Sengat dengan Kumbang Besar
Interaksi biologis antara kalajengking tanpa sengat dengan kumbang besar juga termasuk dalam bentuk simbiosis komensalisme.
Kalajengking tanpa sengat akan berlindung di balik sayap kumbang besar sebagai upaya untuk menghindari predatornya.
Sehingga kalajengking tanpa sengat sangat diuntungkan karena hal tersebut, sementara kumbang besar tidak merasa dirugikan maupun diuntungkan dengan keberadaannya.
17. Hubungan antara Burung Kuntul dengan Hewan Ternak
Hubungan antara burung kuntul dan hewan ternak juga termasuk salah satu bentuk simbiosis komensalisme.
Adanya sekumpulan hewan ternak akan mengundang berbagai jenis serangga, kemudian burung kuntul pun akan memangsa serangga-serangga tersebut.
Oleh karena itu, burung kuntul sangatlah diuntungkan dengan adanya hewan ternak.
Sementara hewan ternak tidak dirugikan dan tidak diuntungkan dengan keberadaan burung tersebut.
18. Hubungan antara Bakteri Pembusuk Pada Usus Manusia
Contoh simbiosis komensalisme terakhir adalah interaksi antara bakteri pembusuk pada usus manusia.
Bakteri pembusuk hidup pada usus besar manusia dan menyerap zat-zat makanan yang sudah tidak dicerna oleh tubuh manusia.
Sehingga bakteri pembusuk memperoleh keuntungan karena dapat menyerap zat-zat makanan tersebut.
Sedangkan bagi manusia sendiri tidak terpengaruh dan tidak merasa diuntungkan atau dirukan dengan keberadaan bakteri tersebut.
Kesimpulan
Pengertian simbiosis adalah sebuah interaksi biologis atau keadaan hidup bersama secara erat antara dua organisme yang berbeda.
Simbiosis Komensalisme adalah sebuah hubungan antara dua organisme atau makhluk hidup yang berbeda, dimana salah satu pihak mendapatkan keuntungan, sementara pihak lainnya tidak merasa dirugikan dan tidak diuntungkan.
Jadi, pada simbiosis komensalisme, makhluk hidup yang tinggal bersama akan terdapat salah satu pihak yang akan diuntungkan dan pihak lainnya tidak terpengaruh dengan keberadaannya.
Ada banyak contoh simbiosis komensalisme seperti hubungan antara penyu dengan ikan pilot, dan lainnya.
Adapun bentuk hubungan yang terjadi antara dua organisme pada suatu ekosistem lainnya, yaitu simbiosis mutualisme dan simbiosis parasitisme.
Demikianlah pembahasan mengenai simbiosis komensalisme ini, semoga bermanfaat dan dapat membantu kamu dalam kegiatan belajar.
Sekian.